Washington (Lampost.co) — Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat (AS) Kevin McCarthy, seorang politikus Partai Republik, menyerukan untuk membuka penyelidikan pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden, dengan alasan tuduhan korupsi.
“Saya mengarahkan komite DPR untuk membuka penyelidikan resmi pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden,” kata McCarthy, di Gedung Capitol Washington.
Menurutnya, penyelidikan Komite Pengawas DPR menemukan budaya korupsi di sekitar keluarga Joe Biden. Hal itu berdasarkan penyelidikan Partai Republik terkait urusan bisnis putra sang presiden, Hunter Biden, sebelum presiden menjabat pada 2021.
“Ini tuduhan penyalahgunaan kekuasaan, penghalangan dan korupsi. Ini perlu penyelidikan lebih lanjut di DPR,” kata dia, melansir dari laman Shine, Rabu, 13 September 2023.
Pemimpin Partai Republik itu mendapat tekanan dari sayap kanan partainya dalam beberapa bulan terakhir. Dia terus didesak untuk membuka penyelidikan pemakzulan terhadap presiden berusia 80 tahun yang mencalonkan diri kembali untuk pemilu AS 2024
Beberapa anggota Partai Republik dari sayap kanan hingga mengancam untuk memecat McCarthy dari posisi ketua jika tidak bergerak cepat dalam penyelidikan tersebut.
Atas hal itu, Gedung Putih dan anggota parlemen dari Partai Demokrat mengecam penyelidikan pemakzulan itu dan menyebutnya sebagai langkah bermotif politik.
“Anggota Partai Republik di DPR menyelidiki presiden selama sembilan bulan dan tidak menemukan bukti adanya kesalahan,” kata juru bicara Gedung Putih Ian Sams di X, media sosial yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
“Penyelidikan pemakzulan yang dilakukan Partai Republik Extreme MAGA tidak sah, sangat disesalkan, ceroboh dan tercela. Ini hanya perjalanan balas dendam politik yang tidak memiliki dasar faktual atau konstitusional,” kata pemimpin Partai Demokrat di DPR, Hakeem Jeffries, melalui media sosial.
“Partai Demokrat akan membela kebenaran dan melawan ekstremis sayap kanan di semua kesempatan,” kata dia.
Effran Kurniawan