Gunung Sugih (Lampost.co) — Musim kemarau menjadi berkah bagi pedagang es yang biasa berjualan di kawasan Adi Jaya, Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah. Sejumlah pedagang mengaku keuntungan dan omzet penjualan mengalami peningkatan hingga 100 persen.
Dua bulan terakhir, semenjak musim kemarau keuntungan dan omzet penjualan mengalami peningkatan drastis dibandingkan hari biasa dengan keuntungan hanya berkisar Rp400 ribu. “Sekarang sehari mampu membawa pulang uang dagangan sebesar Rp750-800 ribu,” ungkap Rifa’i, pedagang es doger saat ditemui lampost.co di simpang Adi Jaya, Rabu, 13 September 2023.
Baginya cuaca panas akibat dampak El Nino yang berlangsung saat ini membawa keberkahan tersendiri. “Bagi pedagang es dawet, cendol, dugan, dan es doger meraup untung berlipat,” ujarnya.
Peternak di Pringsewu Berinovasi Atasi Kesulitan Pakan saat Musim Kemarau
Ia mengaku setiap hari jualan es cendol dimulai dari jam 10 pagi sampai dengan jam 4 sore, namun terkadang jam 3 sesudah Ashar sudah habis. “Alhamdulillah jualan es kalau di musim kemarau hanya lima hingga enam jam setiap hari, untungnya lumayan besar,” pungkasnya.
Sementara itu, Yoko pedagang es kelapa muda di Jalan Ahmad Dahlan, Bandar Jaya mengaku keuntungannya berlipat dibandingkan sebelum musim kemarau. Tetapi yang menjadi persoalan yakni pasokan kelapa dari langganan yang biasa mengantar ke lapaknya mulai berkurang jumlahnya. “Sehari bisa laku 100 biji kelapa muda lebih saat musim kemarau panjang seperti saat ini,” ungkapnya.
Panen Padi di Pekon Seray Turun Drastis akibat Serangan Hama Tikus dan Kemarau
Modal belanja dari pengepul per jinjing 5 biji kelapa muda harganya Rp30 ribu, kemudian dijual lagi per biji Rp10.000. “Keuntungannya bisa buat beli beras dan sembako lainnya dan untuk keperluan biaya sekolah anak,” kata dia.
Ricky Marly