Pesawaran (Lampost.co)–Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pesawaran mencatat adanya peningkatan yang cukup signifikan pada kasus Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) saat musim kemarau. Ada 21.420 warga pesawaran terjangkit ISPA selama Januari-Agustus 2023.
“Jadi kalau penyakit ISPA ini, menjangkit pada usia balita mulai dari dibawah lima tahun sampai 60 tahun, namun untuk saat ini kasus ISPA paling banyak menimpa usia balita,” ujar Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantas Penyakit (P2P) Dinkes Pesawaran, Chris Mikael Manurung pada Rabu, 13 September 2023.
Chris mengatakan kasus ISPA di Kabupaten Pesawaran melonjak cukup signifikan pada tiga bulan terakhir. Menurutnya salah satu pemicu utama peningkatan kasus ISPA adalah musim kemarau berkepanjangan.
“Peningkatan itu tinggi pada bulan Juni, Juli, hingga Agustus, pemicunya disebabkan oleh musim kemarau, banyak debu beterbangan yang terhirup oleh manusia yang mengakibatkan ganguan kesehatan pernapasan,” ujar dia.
Menurut Chris, Dinkes Pesawaran telah meminta seluruh petugas kesehatan yang ada di puskesmas, agar gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat dalam penggunaan masker saat kegiatan diluar rumah, perbanyak minum air putih, dan menjaga daya tahan tubuh dengan mengonsumsi vitamin.
“Daya tahan tubuh kita juga harus ditingkatkan, sehingga tidak akan mudah terserang virus, salah satunya ISPA ini. Maka dari itu petugas kesehatan harus bisa mensosialisasikan kepada masyarakat penyakit apa saja yang mengancam selama musim kemarau dan apa yang harus dilakukan untuk mengantisipasinya,” kata dia.
Chris mengimbau kepada masyarakat yang merasakan gejala ISPA seperti batuk, demam, nyeri kepala, hidung tersumbat, nyeri tenggorokan atau nyeri telan, hingga kesulitan untuk bernapas.untuk segera menghubungi fasilitas layanan kesehatan atau puskesmas terdekat, yang tersebar di 11 Kecamatan di Kabupaten Pesawaran.
“Masyarakat bisa datang ke puskesmas di 11 kecamatan dan disana sudah tersedia peralatan penunjang untuk melakukan pengobatan,” katanya.
Putri Purnama