Bandar Lampung (Lampost.co)–Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mencatat ada 765 hektar lahan tanam padi dan 93 hektar puso terdampak kekeringan hingga Agustus 2023. Akibat kekeringan, ratusan lahan pertanaman itu berpotensi gagal panen dengan jumlah1.954 ton padi.
Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi mengatakan bahwa pemprov sedang menjalankan berbagai strategi untuk memitigasi risiko kerawanan pangan karena fenomena El Nino yang menyebabkan kekeringan dan kemarau panjang. Salah satu langkah yang sudah dilakukan yakni menyalurkan bantuan 204 pompa air dan 206 alsintan ke 13 kabupaten/kota.
“Penyaluran bantuan pinjam pakai iyu melalui Petugas Pengendali Organisme Penggangu Tumbuhan (POPT),” katanya kepada Lampost.co saat dikonfirmasi pada Rabu, 6 September 2023.
Selain itu, lanjut Gubernur Arinal, pemprov Lampung juga terus mensosialisasikan seluruh pihak terkait untuk optimalisasi pemanfaatan sarana lain seperti sumur, biopori, embung, dan long storage baik swadaya maupun bantuan juga dilakukan untuk menanggulangi kekeringan.
“Pada sisi produksi kita lakukan percepatan tanam, mengoptimalkan lahan tadah hujan, dan memilih komoditas tahan cuaca kering,” jelasnya.
Menurut Arinal, ada beberapa varietas tanaman yang mampu bertahan ditengah kekeringan, seperti Inpago 5, Inpago 8, Inpago 9, Inpago 10, Inpari 10, Rindang/agritan, Rindang 2 agritan, dan varietas lokal lain yang sejenis.
Saat ini ada target tambah tanam padi Provinsi Lampung pada periode Agustus hingga Oktober 2023 seluas 36 ribu hektare yang tersebar di 10 kabupaten. Tambahan target itu untuk menjaga keterjaminan dan kecukupan kebutuhan pangan masyarakat.
“Realisasi tanam pada Agustus yang eksisting atau reguler seluas 24.718 hektare dan Gerakan Nasional (Gernas) seluas 881 hektare. Total pertanaman padi bulan Agustus yang berkontribusi menghadapi El Nino yakni seluas 25.599 hektare,” jelasnya.
Pemprov Lampung juga memasifkan sosialisasi untuk mendorong para petani agar terintegrasi dengan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). “Tahun ini kita dapat alokasi 30 ribu hektare untuk AUTP untuk mengantisipasi apabila petani mengalami puso,” kata dia.
Putri Purnama