Mesuji (Lampost.co) — Dinas Pertanian Kabupaten Mesuji memprediksi 170 hektare lebih sawah di Mesuji gagal panen karena kemarau ini, Kamis, 7 September 2023.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pertanian Mesuji, Pariman di kantornya. Pariman menjelaskan jika luasan itu bisa saja bertambah karena beberapa kecamatan belum memberikan laporan pendataannya.
“Tahap awal lakukan pendataan ke wilayah yang terancam akibat dampak El Nino seperti gagal panen. Data sudah masuk, di Kecamatan Rawajitu Utara ada sekitar 164 hektare dan Kecamatan Simpang Pematang sekitar 10 hektare,” jelas Pariman. Lahan sawah yang diprediksi gagal panen tersebut akibat terlambat tanam.
“Yang ikut anjuran kami, masih selamat. Nah yang tidak ikut anjuran kami, berpotensi gagal. Untuk meminimalisir dampak El Nino, kami sudah imbau melalui surat untuk dapat memanfaatkan betul semua fasilitas seperti pompa air kepada Poktan dan Gapoktan di Mesuji,” lanjut dia.
Menurut Pariman, Dinas Pertanian mengimbau petani untuk menyimpan sebagian hasil produksinya. “Memang godaan saat ini cukup berat bagi petani karena harga gabah sekarang Rp6.300 per kilo gram. Namun kami berharap petani tidak menjual semua hasil panennya. Jika itu tidak di rem kemungkinan akan habis stok gabah, dan jangan sampai paceklik nanti kesusahan beras,” lanjutnya.
Ricky Marly