Bandar Lampung (Lampost.co)—Kementrian Kesehatan menerapkan inovasi teknologi melalui bakteri wolbachia Pipientis untuk menurunkan penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia.
Efektivitas wolbachia sendiri telah diteliti sejak 2011 lalu dan dilakukan oleh WMP di Yogyakarta dengan dukungan filantropi yayasan Tahija. Penelitian dilakukan melaui fase persiapan dan pelepasan aedes aegypti berwolbachia dalam skala terbatas (2011-2015).
Beberapa kota di Indonesia yang sudah menerapkan Wolbachia ini yaitu Kota Semarang, Jakarta Barat, Bandung, Kupang dan Bontang. Sebelumnya Uji coba penyebaran nyamuk ber-Wolbachia juga telah dilakukan di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul pada tahun 2022 lalu.
Hasilnya, di lokasi yang telah disebar Wolbachia terbukti mampu menekan kasus demam berdarah hingga 77 persen, dan menurunkan proporsi dirawat di rumah sakit sebesar 86%.
Epidiomolog, Ismen Mukhtar mengatakan bakteri Wolbachia secara alamiah hidup pada jenis serangga termasuk pada nyamuk. Ia menyebut 60 persen seranggga dalam tubuhnya mengandung jenis bakteri ini.
“Wolbachia ini bisa menghambat virus dangue untuk tetap berkembang. Dia juga bukan parasit yang bisa merugikan nyamuk,” jelas Ismen kepada Lampost.co Senin, 27 November 2023.
Ismen menjelaskan cara kerja dari bakteri Wolbachia ini adalah dengan melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk aedes aegypti. Sehingga virus dengue tidak akan menular ke dalam tubuh manusia.
Jika aedes aegypti jantan berwolbachia kawin dengan aedes aegypti betina maka virus dengue pada nyamuk betina akan ter-blok. Dan jika yang berwolbachia itu nyamuk betina kawin dengan nyamuk jantan yang tidak berwolbachia maka seluruh telurnya akan mengandung wolbachia.
Ismen menuturkan bahwa inovasi Wolbachia ini sudah dilakukan melalui riset yang panjang sejak 2011. Oleh karenanya ia meminta kepada pemerintah daerah untuk tidak ragu dalam menerapkan inovasi ini untuk kelangsungan hidup masyarakat.
Sebab kata dia, teknologi wolbachia ini merupakan suatu inovasi yang berkelanjutan. Sebab secara alamiah nyamuk-nyamuk yang sudah dimasukan wolbachia tersebut akan terus berkembang biak di alam.
“Rasa-rasanya ini masih bisa terjangkau dari segi anggaran, karena itu tentu tidak seberapa jika dibandingkan dengan keselamatan banyak orang,” kata Ismen.
Nurjanah