Kotabumi (Lampost.co)–Bekas gedung musala di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Kotabumi terbakar pada Selasa, 17 Oktober 2023. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Waka Kesiswaan SMA Negeri 3 Kotabumi, Marina mengatakan belum diketahui penyebab kebakaran tersebut. Saat kejadian berlangsung, seluruh siswa telah dipulangkan karena baru melaksanakan pemilihan ketua organisasi siswa intra sekolah (OSIS).
“Di dalam bangunan yang terbakar hanya ada buku tersimpan, sebab ada rehab. Sehingga tidak ada peralatan lain, yang ada hanya buku dan barang bekas atau tidak dipakai saja,” katanya saat dikonfirmasi Lampost.co usai api berhasil dipadamkan.
Marina mengatakan api berhasil dipadamkan setelah disirami air secara manual oleh masyarakat sekitar bersama guru dan petugas. Meski sempat membesar, api padam setelah datang bantuan dari Pemadam Kebakaran Lampung Utara, TNI, dan Polri.
“Alhamdulillah tidak ada korban dalam kejadian ini. Memang, saat itu siswa telah dipulangkan, karena ada pemilihan ketua OSIS,” ujar dia.
Akibat kebakaran bekas gedung musala, api sempat menyambar ruangan lain di sekolah. Satu ruang kelas XII IPS 3 terbakar, namun tidak terlalu parah.
“Ya cuma merembet sedikit di gedung kelas XII. Dan yang tinggal disekolah, itu hanya siswa paskibraka karena sedang berlatih,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Lampung Utara, Marpardan mengatakan sempat kesulitan memadamkan api karena lokasi yang tidak mudah dijangkau.
“Hambatannya itu, akses sulit hingga petugas tidak dapat memasukkan kendaraan pemadam,” kata dia.
Kebakaran gedung sekolah itu disesalkan salah satu warga sekitar, Ansori Dekari. Pasalnya tidak banyak sekolah di Lampung Utara yang memiliki alat pemadam ringan (APAR) yang dapat menjadi pertolongan pertama.
“Selain itu, tentunya ada pelatihan kepada siswa maupun guru dapat tanggap dan siaga. Bila ada kejadian kebakaran, guna menghindari korban dan lainnya. Itu harapannya, karena sekolah ini standar nasional bisa dikatakan,” kata dia.
Ia berharap pemerintah segera menerbitkan atura dan menyalurkan bantuan APAR gratis bagi sekolah-sekolah dan gedung fasilitas publik lain di Lampung Utara. Agar, kejadian serupa tidak kembali terulang.
“Harapannya, pemerintah pusat melalui provinsi dapat mengalokasikan bantuan ini. Sebab, itu solusi dalam menghadapi kendala dilapangan. Baik itu armada dari sisi pemerintah daerah, maupun akses menuju sekolah dan lainnya,” pungkasnya.
Putri Purnama