Magelang (Lampost.co)–Bentrok antarmassa di daerah Muntilan, Magelang, Jawa Tengah, pada Minggu sore, 15 Oktober 2023, menyebabkan seorang warga harus dirawat di rumah sakit akibat terkena lemparan baru. Selain itu, sebanyak 11 sepeda motor dan tiga rumah warga mengalami kerusakan.
Dari laporan kepolisian yang diterima Lampost.co, Senin, 16 Oktober 2023, kejadian tersebut berlangsung di Jl. Magelang Jogja km 13 Kalangan, Pabelan, Mungkid, Magelang sekitar pukul 15.00 WIB. Gesekan antara simpatisan PDIP dengan GPK.
Dalam laporan Polisi disebutkan rombongan laskar PDIP sepulang dari kegiatan lomba laskar Banteng Metu Kandang #3 dari lapangan Drh. Soepardi Sawitan Mungkid, Magelang melintas melewati jalan arah Palbapang menuju ke Muntilan. Sesampainya di lokasi kejadian, rombongan tersebut melakukan provokasi terhadap warga kemudian rombongan tersebut turun kejalan dan mendatangi warga dengan melempari batu, kemudian melakukan pengrusakan terhadap sepeda motor dan rumah warga.
Atas kejadian tersebut setidaknya ada 11 kendaraan roda dua yang mengalami kerusakan. Ada juga tiga rumah warga yang kaca jendelanya pecah.
“Bahwa Diindikasikan rombongan pelaku pengrusakan adalah dari laskar BSM Muntilan. Bahwa kendaraan warga yang dirusak adalah milik anggota Ormas GPK,” lanjut laporan tersebut.
Akibat bentrok tersebut seorang warga Pabelan, Kalangan atas nama EH (31) yang dirawat di Rumah Sakit N21 lantaran terkena lemparan batu. Sedangkan barang bukti masih berada di lokasi lantaran masih menunggu Pimpinan GPK ATB Pujiyanto alias Yanto Petok.
Polresta Magelang Kapolresta Magelang Kombes Pol Ruruh Wicaksono mengungkapkan dugaan terjadi bentrok antar massa di Muntilan diduga terjadi karena tak terima bleyeran dari salah satu kelompok.
Pihaknya mengatakan salah satu kelompok yang telah selesai melakukan kegiatan di Magelang hendak bertolak pulang ke arah Yogyakarta. Namun, diduga terjadi gesekan lantaran tak terima di bleyer kendaraan ketika kedua kelompok massa bertemu.
“Ini mau pulang ke Yogyakarta simpang tape ketan dihadang jadi tidak bisa pulang,” katanya menambahkan.
Pihaknya juga mengungkapkan sempat ada aksi saling lempar batu antar kelompok massa. “Salah satu kelompok pas pulang itu bersinggungan dengan kelompok lain akhirnya lempar lemparan batu,” katanya.
Pihak kepolisian telah mengamankan lokasi kejadian untuk memastikan masyarakat yang akan melintas di jalan tersebut aman. “Bukan penutupan, karena kita menjaga masyarakat agar aman,” katanya.
Sri Agustina