Bandar Lampung (Lampost.co)–Tim Dosen Farmasi Institut Teknologi Sumatera (Itera) mengadakan pengabdian kepada masyarakat (PKM) di Kelurahan Yosorejo, Kecamatan Metro Timur, Kota Metro dengan memberikan penyuluhan mengenai pemanfaatan madu klanceng untuk kesehatan dan peningkatan sektor ekonomi warga. Warga Desa Yosorejo banyak yang membudidayakan atau menernak madu klanceng yang kaya khasiat, Minggu, 13 Agustus 2023.
Tim yang tergabung yakni Apt. Rizky Hidayaturahmah, S.Farm., M.Clin.Pharm, Apt. Novrilia Atika Nabila, S.Farm., M.Clin.Pharm, Apt. Putri Amelia Rooswita, S.Farm., M.Farm, Apt. Dirga, S.Farm., M.Sc. dan Apt. Nisa Yulianti Suprahman, S.Farm., M.Sc.
Rizky Hidayaturahmah, selaku ketua Tim PKM. mengatakan lebah Klanceng atau Trigona sp. memiliki beberapa keunikan seperti tidak memiliki sengat, mudah beradaptasi dan tidak membutuhkan area budi daya yang luas. Madu yang dihasilkan lebah ini memiliki berbagai kandungan senyawa seperti protacatechuic acid (PCA), 4-hydroxyphenylacetic acid, cerumen, hidrogen peroksida, flavonoid, senyawa fenolik, dan peptida.
Madu Klanceng memiliki kandungan zat aktif berkhasiat lebih tinggi dibandingkan sebagian besar jenis madu lainnya. Madu Klanceng memiliki beberapa manfaat, diantaranya adalah memiliki aktivitas antioksidan, meningkatkan sistem imun tubuh, mempercepat penyembuhan luka, dapat membantu menurunkan kadar gula dalam darah serta dapat membantu mencegah pembentukan sel kanker dalam tubuh.
Meski memiliki kelebihan pada khasiat, madu Klanceng memiliki karakteristik yang kurang menguntungkan dari segi rasa, yaitu adanya rasa asam cukup kuat dibandingkan madu lainnya. Karena itulah, pada kegiatan PKM ini, Dosen Farmasi Itera mengedukasi pengolahan madu klanceng sebagai produk nutrasetikal, katanya.
Nutrasetikal adalah gabungan dari kata “nutrition” yang berarti nutrisi dan “pharmaceutica” yang berarti obat. Nutrasetikal juga bisa diartikan sebagai suplemen makanan yang mengandung komponen aktif untuk meningkatkan kesehatan. Dengan mengolah madu Klanceng sebagai produk nutrasetikal, rasa asam yang menjadi kekhasan dari madu ini dapat diatasi. Tiga jenis produk nutrasetikal madu Klanceng diperkenalkan, yaitu “Infusa Herbal dengan Madu (Herb-Infused Honey)”, “Jelly Madu (Honey Jelly)” dan “Keripik Granola-Madu (Hanola Bar)”.
Produk Nutrasetikal
“Dengan diolah sebagai produk nutrasetikal, konsumen dapat lebih menikmati rasa Madu Klanceng yang kaya manfaat kesehatan ini,” kata Rizky Hidayaturahmah.
Infusa Herbal dapat dibuat dengan kombinasi Madu Klanceng dengan berbagai herbal lainnya, diantaranya kombinasi madu-jahe, kombinasi madu-cengkeh, kombinasi madu-kayu manis dan kombinasi madu-sereh.
Sedangkan Hanola Bar, selain dibuat dari madu Klanceng, produk ini juga mengandung rolled oat, selai kacang, kurma, kacang-kacangan, rice crispy dan chocolate chips.
Hal ini menyebabkan produk ini memiliki beberapa manfaat, diantaranya membantu meningkatkan sistem imun, membantu menurunkan berat badan, membantu menangkal radikal bebas dan membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan.
Selanjutnya, produk Honey Jelly dapat menarik minat anak-anak karena menyajikan madu dalam bentuk permen jelly. Manfaat Honey Jelly diantaranya adalah membantu meningkatkan sistem imun, membantu menangkal radikal bebas dan membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan.
Selain itu, masyarakat juga diberikan penyuluhan mengenai strategi pemasaran produk Nutrasetikal Madu Klanceng. Diharapkan, pelatihan ini tidak hanya dapat memberikan manfaat kesehatan kepada masyakarat, tetapi juga memberikan peluang peningkatan ekonomi melalui peluang wirausaha dengan produk nutrasetikal.
Selain kegiatan edukasi dan demonstrasi pembuatan produk, kegiatan ini juga dimeriahkan dengan pembagian berbagai doorprize. Warga yang hadir menyampaikan kesan yang baik dalam acara ini, karena selain edukatif, informasi juga disampaikan dengan mudah dan menghibur. Sebanyak 31 warga Kelurahan Yosorejo hadir pada kegiatan ini.
“Informasi yang disampaikan dapat diterima dengan baik. Dengan diolah menjadi produk-produk nutrasetika yang telah diperkenalkan, mengkonsumsi madu menjadi tidak membosankan. Cara pengolahan yang disampaikan juga sederhana sehingga mudah diterapkan,” kata Vera, warga Kelurahan Yosorejo yang hadir dalam kegiatan PKM ini.