Bandar Lampung (Lampost.co) — Dua korban pembunuhan dukun penggandaan uang Slamet Tohari, telah dimakamkan di kampung halaman di Kabupaten Pesawaran, Sabtu, 08 April 2023. Keduanya merupakan sepasang suami istri, Irsad dan Wahyu Triningsih.
“Kedua jenazah diberangkatkan dari rumah sakit Banjarnegara Jateng yang didampingi anak korban pada Jumat kemarin dan tiba di Lampung hari ini. Kemudian dimakamkan di Dusun Simbaretno, Desa Tanjung Rejo, Negeri Katon, Pesawaran,” ujar Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad, Sabtu, 08 April 2023.
Sedangkan untuk jenazah korban Suheri dan Riani masih menunggu hasil pencocokan Post Mortem dan Ante Mortem dengan anak korban. “Saat ini anak korban masih didampingi dua personel Polsek Gedong Tataan menunggu hasil dari Tim DVI Biddokkes Polda Jateng,” kata dia.
Dia menambahkan pihaknya masih terus melakukan koordinasi dengan Polda Jawa Tengah dan Kapolres Pesawaran serta membantu Polda Jawa Tengah.
Sejak September 2021
Irsad dan Wahyu Triningsih warga Desa Tanjungrejo, Kecamatan Negerikaton, Kabupaten Pesawaran, yang menjadi korban dukun pengganda uang (Slamet Tohari ) di Banjar Negara telah hilang kontak dengan keluarga sejak 12 September 2021.
Menurut salah satu keluarga korban, Irsad pergi dari rumah sejak 09 September 2021 dan mulai hilang kontak dengan keluarga pada 12 September 2021.
“Korban hanya membawa pakaian sekitar 4 setel dan pamit ke orang tua, mau ke Padepokan Tulungagung dengan membawa uang sejumlah Rp1,7 juta dan untuk membayar travel Rp1,2 juta,” ujar kerabat korban yang tidak ingin disebutkan namanya, Rabu, 05 April 2023.
Dirinya mengatakan setelah adanya informasi tersebut, pihak kepolisian dan pemerintah daerah telah mengunjungi rumah korban guna melakukan koordinasi terkait pemulangan jenazah korban dengan menunggu hasil autopsi jenazah dan hasil tes DNA keluarga korban.
Sebelumnya Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad menyampaikan ada empat warga Lampung yang menjadi korban dukun pengganda uang, Slamet Tohari.
Dia mengatakan Polda Lampung berencana akan mengambil sampel DNA terhadap anggota keluarga korban. “Rencananya Tim DVI Biddokes Polda Lampung akan melakukan pengambilan sampel DNA pada keluarga kedua korban. Kami juga telah berkoordinasi dengan Polres Pesawaran dan Pemda setempat,” kata Pandra, Selasa, 5 April 2023.
“Dari 12 korban berdasarkan hasi koordinasi dengan Polda Jawa Tengah dan Kapolres Pesawaran bahwa ada korban pasangan suami istri merupakan warga Pesawaran atas nama Irsad dan istrinya Wahyu Triningsih,” lanjutnya.
Deni Zulniyadi
Dua Korban Dukun Pengganda Uang Dimakamkan di Pesawaran
Bandar Lampung (Lampost.co) — Dua korban pembunuhan dukun penggandaan uang Slamet Tohari, telah dimakamkan di kampung halaman di Kabupaten Pesawaran, Sabtu, 08 April 2023. Keduanya merupakan sepasang suami istri, Irsad dan Wahyu Triningsih.
“Kedua jenazah diberangkatkan dari rumah sakit Banjarnegara Jateng yang didampingi anak korban pada Jumat kemarin dan tiba di Lampung hari ini. Kemudian dimakamkan di Dusun Simbaretno, Desa Tanjung Rejo, Negeri Katon, Pesawaran,” ujar Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad, Sabtu, 08 April 2023.
Sedangkan untuk jenazah korban Suheri dan Riani masih menunggu hasil pencocokan Post Mortem dan Ante Mortem dengan anak korban. “Saat ini anak korban masih didampingi dua personel Polsek Gedong Tataan menunggu hasil dari Tim DVI Biddokkes Polda Jateng,” kata dia.
Dia menambahkan pihaknya masih terus melakukan koordinasi dengan Polda Jawa Tengah dan Kapolres Pesawaran serta membantu Polda Jawa Tengah.
Sejak Septembr 2021
Irsad dan Wahyu Triningsih warga Desa Tanjungrejo, Kecamatan Negerikaton, Kabupaten Pesawaran, yang menjadi korban dukun pengganda uang (Slamet Tohari ) di Banjar Negara telah hilang kontak dengan keluarga sejak 12 September 2021.
Menurut salah satu keluarga korban, Irsad pergi dari rumah sejak 09 September 2021 dan mulai hilang kontak dengan keluarga pada 12 September 2021.
“Korban hanya membawa pakaian sekitar 4 setel dan pamit ke orang tua, mau ke Padepokan Tulungagung dengan membawa uang sejumlah Rp1,7 juta dan untuk membayar travel Rp1,2 juta,” ujar kerabat korban yang tidak ingin disebutkan namanya, Rabu, 05 April 2023.
Dirinya mengatakan setelah adanya informasi tersebut, pihak kepolisian dan pemerintah daerah telah mengunjungi rumah korban guna melakukan koordinasi terkait pemulangan jenazah korban dengan menunggu hasil autopsi jenazah dan hasil tes DNA keluarga korban.
Sebelumnya Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad menyampaikan ada empat warga Lampung yang menjadi korban dukun pengganda uang, Slamet Tohari.
Dia mengatakan Polda Lampung berencana akan mengambil sampel DNA terhadap anggota keluarga korban. “Rencananya Tim DVI Biddokes Polda Lampung akan melakukan pengambilan sampel DNA pada keluarga kedua korban. Kami juga telah berkoordinasi dengan Polres Pesawaran dan Pemda setempat,” kata Pandra, Selasa, 5 April 2023.
“Dari 12 korban berdasarkan hasi koordinasi dengan Polda Jawa Tengah dan Kapolres Pesawaran bahwa ada korban pasangan suami istri merupakan warga Pesawaran atas nama Irsad dan istrinya Wahyu Triningsih,” lanjutnya.
Deni Zulniyadi