Bandar Lampung (Lampost.co) — Berdasarkan data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Lampung terjadi peningkatan komoditas gula pasir.
Kepala Disperindag Provinsi Lampung Elvira Umihanni mengatakan harga gula pasir terpantau sejak September hingga Okotober 2023 mengalami kenaikan, namun tidak begitu signifikan.
“Memang ada kenaikan terutama pada bulan ini antara Rp15.000 sampai Rp15.500 er kg, meskipun tidak terlalu besar seperti komoditas beras namun perkembangan harga tetap akan terus dipantau,” ujarnya, Minggu 22 Oktober 2023.
Elvira menyampaikan, berdasarkan pemantauan harga yang dilakukan Dinas setempat di tujuh pasar antara lain, Pasar Pasirgintung, Pasar Kangkung, Pasar Panjang, Pasar Tugu, Pasar Koga, Pasar Gading Rejo dan Pasar Kopindo.
Diketahui gula pasir rata-rata berkisar antara Rp14.000 hingga Rp15.500 per kg, kondisi kenaikan harga ini menurutnya tidak terlalu besar.
“Jika dibandingkan pada bulan september lalu, harga gula putih dari hasil pemantauan tim satgas masih berada di harga Rp14.000 sampai Rp15.000 per kg. artinya kenaikan terjadi hanya sekitar Rp500,” kata dia.
Sementara itu, dalam upaya untuk menjaga stabilitas pangan Perum Bulog Lampung menyampaikan bahwa hingga saat ini stok gula pasir di gudang Gulog setempat dalam kondisi aman.
“Selain beras Bulog juga memiliki stok gula di gudang sampai saat ini sebanyak 19.241 kg,” ujar Kepala Perum Bulog Lampung Bambang Prihatmoko.
Bambang menyatakan, apabila kenaikan harga terlalu tinggi dan berpotensi menurunkan daya beli masyarakat maka perum bulog bersama pemerintah setempat akan lakukan operasi pasar guna menekan harga di pasar.
Yulianti (39) warga Kelurahan Way Kandis, Kecamatan Tanjung Senang Kota Bandar Lampung, menilai kenaikan harga gula pasir saat ini tidak terlalu berpengaruh terhadap daya beli untuk kebutuhan rumah tangga.
“Memang agak naik cuma tidak terlalu kayak beras, karena kan gula kalau untuk kebutuhan rumah ya masak atau minuman, dan agak awet juga pemakaiannya,” ujar dia.
Nurjanah