Semarang (Lampost.co) – Konser Slank di Stadion Diponegoro, Semarang, diwarnai kericuhan hingga tembakan gas air mata, Minggu, 21 Mei 2023. Kaka dkk saat itu tampil dalam perayaan HUT Kota Semarang ke-476 dan Hari Anti Korupsi. Kericuhan terjadi saat Slank membawakan lagu “Virus” di pertengahan konser. Ketika reff pertama selesai, sang vokalis mendadak berhenti memainkan gitar akustiknya.
“InsyaAllah suara saya terdengar ke luar (stadion). Saya dengar di luar ngaco dan itu mengganggu yang di atas panggung dan yang di dalam,” kata Kaka.
Personel lainnya pun ikut berhenti memainkan instrumen masing-masing. Suasana sempat makin panas karena diiringi bau gas air mata yang menyengat.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, bersama suami, Alwin Basri, yang merupakan Ketua Tim Penggerak PKK Kota Semarang, beranjak dari kursi VIP dan naik ke atas panggung dengan kawalan aparat keamanan.
Drummer Slank, Bimbim, turut mempersilakan penonton yang merasa tidak kuat untuk naik ke atas panggung, agar bisa bernapas lebih leluasa dan terhindar dari pedihnya gas air mata. “Yang enggak kuat naik aja, terutama yang cewe-cewe, kasihan,” kata Bimbim.
Situasi akhirnya membaik saat Slank melanjutkan lagu “Virus”. Namun, tak lama kemudian, kericuhan kembali terjadi karena banyak penonton yang memaksa masuk stadion.
“Ini bapak-bapak keamanan, udah kasih masuk yang enggak punya tiket. Ini tiketnya gratis, tapi enggak daftar jadi resek,” kata Kaka.
Slank pun melanjutkan penampilan dengan lagu-lagu andalannya, seperti “Orkes Sakit Hati”, “Seperti Para Koruptor”, “Ku Tak Bisa”, dan ditutup dengan “Kamu Harus Pulang”.
Setelah selesai tampil, Wali Kota Semarang pun sempat kembali naik ke atas panggung. “Mohon maaf kalau kurang-kurang. Ke depan akan undang Slank lagi ke Semarang,” kata dia.
Effran Kurniawan