Kalianda (Lampost.co) — Lahan persawahan di 5 desa di Lampung Selatan mengalami kerusakan akibat serangan hama wereng, akibat serangan hama tersebut petani terancam gagal panen.
Penderitan para petani seakan tidak pernah berakhir, pasalnya, dimusim kemarau yang baru saja berakhir kini petani harus kembali merasakan ancaman gagal panen akibat tanaman padi mereka diserang oleh hama wereng.
Berdasarkan pantauan Lampost.co, hama wereng merebak ke 5 desa di dua kecamatan seperti di Kecamatan Penengahan kerusakan terjadi di Desa Pasuruan, Klaten, Kuripan dan Desa Penengahan, lalu di Kecamatan Ketapang seperti di Desa Bangunrejo.
Hama wereng telah merebak hanya dalam waktu 3 minggu, endemik wereng berubah menjadi pandemi. Hama ini merusak batang tanaman sehingga bulir padi menjadi gabuk dan berujung kematian.
“Kami terpaksa merusak tanaman padi sebagai bentuk kekesalan kami, karena dapat dipastikan bakal gagal panen,” kata Marwoto (40) salah satu petani di Kecamatan Penengahan, Kamis, 23 November 2023.
Parwoto mengaku hama wereng yang menyerang persawahan kini sangat ganas dan cepat merebak. Mereka juga kesulitan melakukan pengobatan, karena hama tersebut menyerang secara sporadis.
“Dapat dipastikan musim ini petani tidak dapat panen dan menelan kerugian jutaan rupiah,” kata Marwoto lagi.
Hal yang sama dikatakan salah satu anggota kelompok tani di Kecamatan Ketapang, Jarot (43). Menurutnya, tidak sedikit petani memanen padi sebelum usia panen, bahkan ada beberapa petani yang merusak tanaman padinya sebagai bentuk kekesalan.
Selain itu, para petani juga kecewa dengan Dinas Pertanian Lampung Selatan, sebab jajaran UPT hingga PPL pertanian terkesan tak peduli dan sulit berkoordinasi, sehingga kekesalan ini pun dilampiaskan dengan merusak tanaman yang terserang hama wereng.
“Ratusan hektar sawah mengalami puso, dan ada sebagian petani yang memanen padi lebih awal meski bulir padi belum 100 persen matang hal itu untuk menghindari kerugian yang lebih banyak lagi. Kami juga kecewa terhadap dinas pertanian yang kurang tanggap dengan pandemi wereng ini,” ujarnya.
Nurjanah