Bandar Lampung (Lampost.co) — Tingkat hunian hotel di Provinsi Lampung mengalami peningkatan dalam setahun terhitung sejak 2021 hingga 2022.
Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Lampung, Friandi Indrawan mengatakan, sampai dengan akhir 2022 nilai rata-rata okupansi hotel mencapai sekitar 69 persen.
“Tahun 2022 kami tutup dengan average occupancy sekitar 69,95 persen,” ujar Friandi Indrawan, kepada Lampost.co, Rabu, 15 Maret 2023.
Menurutnya, jika dibandingkan dengan 2021, maka capaian okupansi hotel berbintang di Lampung mengalami peningkatan. “Berbanding dengan 2021 lalu yang hanya mencapai 64,45 persen, itu artinya terjadi peningkatan tingkat hunian kamar hotel pascapandemi covid-19,” kata dia.
Untuk awal 2023 ini PHRI belum dapat memperkirakan data capaian okupansi hotel, mengingat pada triwulan I saat ini belum berakhir. “Untuk tahun ini belum bisa digambarkan karena triwulan I pun belum berakhir,” kata dia.
Sementara berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, terjadi penurunan pada Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel pada Januari 2023.
Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Lampung Riduan menjelaskan, TPK hotel berbintang di Provinsi Lampung pada Januari 2023 tercatat 46,11 persen, turun 12,63 poin dibanding TPK hotel pada Desember 2022 yang tercatat sebesar 58,74 persen.
“Bila dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun 2022, TPK hotel berbintang turun sebesar 5,08 poin,” ujar Riduan.
Untuk jumlah tamu selama Januari 2023 yang menginap di hotel berbintang mencapai 60.292 orang, terdiri dari 104 tamu asing dan 60.188 tamu domestik.
“Kondisi ini mengalami penurunan sebanyak 19.115 orang (24,07 persen) dibandingkan Desember 2022 yang tercatat 79.407 orang,” kata dia.
Untuk diketahui rata-rata lama menginap tamu (RLMT) pada hotel berbintang di Provinsi Lampung Januari 2023 tercatat 1,79 hari, naik 0,05 hari dibanding RLMT hotel berbintang pada Desember 2022 yang tercatat sebesar 1,74 hari.
Deni Zulniyadi