Gunung Sugih (Lampost.co)— Kenaikan harga gula pasir putih dikeluhkan oleh
pengusaha kue dan roti di Lampung Tengah.
Lina salah satu pengusaha kuliner di Bandar Jaya mengaku dampak kenaikan gula membuat keuntungan usaha menurun,sebab biaya produksi lumayan besar dan harus tetap berjalan setiap hari ,sementara harga roti dan kue yang d setorkan pedagang tetap harga normal.
“Imbas naiknya harga gula pendapatan usaha turun, sebab biaya produksi besar, sementara harga kue dan roti sama tidak dinaikkan harganya,”keluh Lina ,Minggu, Oktober 2023.
Ia mengatakan dua minggu lalu harga gula perkarung isi 50 kg mencapai Rp640-650 ribu, namun sejak tiga hari terakhir harga gula meroket, naik menjadi Rp720 ribu/karung .
“Entah apa penyebab kenaikan harga gula,kurang paham dari toko harganya sudah naik,”ujarnya.
Menurutnya kenaikan harga gula dirasa membebani pelaku UMKM,khususnya pengusaha kuliner roti dan kue yang menjadi kan gula sebagai bahan utama selain tepung terigu dan telur.
“Yang pasti keuntungan berkurang drastis karena usaha harus jalan setiap hari, meski biaya produksi tinggi, sementara harganya masih sama. kalau naikkan atau ukurannya diperkecil dikhawatirkan pelanggan akan kecewa dan beralih ke produksen lainnya,”bebernya.
Nurjanah