Gunungsugih (Lampost.co)– Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) DPRD Kabupaten Lampung Tengah tahun anggaran 2022, menyoroti pembangunan rigid pada ruas jalan kabupaten yang menghubungkan Kecamatan Gunungsugih sampai Punggur.
Pembangunan jalan tersebut menelan angaran sebanyak Rp23 miliar lebih, dengan panjang kurang lebih empat kilometer. Meski demikian pembangunan jalan di ruas tersebut dapat menimbulkan kecelakaan lalulintas, pasalnya ujung rigid lama dan baru membentuk cekungan.
“Kami, Pansus LKPJ berencana akan panggil pihak yang melaksanakan perencanaan dan pembangunan, karena antar sambungan atar rigid kurang lebih ada lima titik yang berpotensi mengakibatkan kecelakaan, karena manimbulkan cekungan,” kata Agus Triono anggota Pansus LKPJ DPRD Lamteng, Jumat, 28 April 2023.
Pansus LKPJ menilai, perencanaan dan pengerjaan pembangunan rigid di ruas tersebut kurang maksinal dalam melaksanakan pekerjaan, sehingga menghasilkan mutu yang memprihatinkan.
“Titik rigid lama dan baru tidak ketemu, ini sangat rentan kecelakaan, kalau kendaraan roda dua lewat disitu akan ngayun, lompat kendaraannya karena ada cekungan. Ini perencanaanya atau pengembangnya,” tanya Agus.
Anggota DPRD Lamteng yang tergabung dalam pansus ini menilai perencanaan pembangunan belum maksimal agar titik temunya dapat merata, sehingga masyarakat yang melintas perlu eksta hati-hati saat nelewatinya, karena lebih berbahaya ketika mereka melewati jalan rusak berlubang.
“Kita punya pertanggung jawaban moral dalam hal ini, karena yang mengunakan infrastruktur itu masyarakat luas, dan masayarakat merasakan sekaligus menyaksikan real nya bagaiman. Karena kalau yang saya amati titik lama baru tidak ketemu, ada bebrapa titik yang menurun kenepa tidak di bongkar,” terangnya.
Dewan berasumsi, pengerjaan pembangunan jalan tidak maksimal. Pansus LKPJ akan panggil pihak ketiga dan tim perencana yeng mengerjakan jalan kabupaten ruas kecamatan Gunungsugih-Punggur. “Kami akan segera panggil, pihak ketiga dan tim perencanananya,” imbuhnya.
Menanggapi hal tersebut, Irham selaku Sekretaris Dinas Binamarga Kabupaten Lampung Tengah, mengakui bahwa ada sejumlah titik pertemuan rigid pada titik lama dan baru menurun, dan hal tersebut akan dianggarkan lagi untuk perbaikannya.
“Kalau yang saya amati titik lama dan baru ketemu, ada bebrapa titik yang nurun. kenepa tidak di bongkar, karena PPK nya akan kita angrkan lagi, karena kemarin ngejar panjanganya, lama dan sauang kalau di bongkar,” kata sekretaris.
Menurutnya, kondisi jalan tersebut saat ini dinilai sudah lebih baik, pasalnya dari 30 sambungan lebih yang ada di ruas tersebut, masih ada beberapa yang kondisinya menurun, dan sudah di siapkan untuk diratakan.
“Secara umum sudah lebih baik kondisinya, memang ada sambungan yang menurun, dan itu sudah kita siapkan suapaya rata. Perencanaanya sudah maksimal, perencanaanya dari konsultan,” tutupnya.