Metro (Lampost.co) — Pelayanan Unit Gawat Darurat (UGD) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ahmad Yani Metro dikeluhkan pasien. Pasalnya, terjadi keterlambatan penanganan yang mengakibatkan penumpukan pasien di UGD, Selasa, 24 Oktober 2023.
Data yang dihimpun Lampung Post, dalam sepekan terakhir antrean pasien yang terjadi di RSUD Ahmad Yani sangat banyak. Bahkan, sempat terjadi pasien yang menunggu di mobil lantaran tidak ada tempat di UGD.
Salah seorang keluarga pasien, inisial SS, mengaku harus menunggu lebih dari 1 jam untuk mendapatkan pelayanan di UGD. Hal tersebut berbanding terbalik dengan yang menjadi program pelayanan cepat di UGD.
“Lumayan lama nunggunya, apalagi kalau sampai dapat kamar. Kami masuk sore bisa malam dapat kamarnya,” kata dia.
Salah seorang keluarga pasien lainnya asal Jepara, inisial RC, mengatakan proses mendapatkan kamar di RSUD Ahmad Yani lama.
“Masuk jam 14.00 WIB, baru dapat kamar 21.00 WIB,” kata warga Jepara, Lampung Timur itu.
Sementara itu, Wakil Direktur Pelayanan RSUD Ahmad Yani, Hasril Syahdu, mengatakan keterlambatan pasien tersebut karena banyaknya pasien masuk UGD.
“Kalau UGD ini semua pasien langsung diterima. Tapi, sifatnya tidak bisa ditangani dokter di UGD dan konsul ke dokter penanggung jawab pasien (dokter spesialis). Ketika di dokter spesialis akan direkomendasikan untuk rawat inap atau rawat jalan,” kata dia.
Di samping itu juga ada keterbatasan ruang kamar rawat inap. Sehingga, pasien juga harus berada di ruang transit.
“Untuk kapasitas kamar rawat inap menyiapkan 300 bed untuk seluruh ruangan. Ini ketentuan dari rumah sakit tipe B seperti RSUD Ahmad Yani,” kata dia.
“Untuk ruang transit saat ini kapasitasnya ada 8-12 bed. Kami belum bisa menambah lagi karena ruangnya enggak cukup. Kalau untuk kunjungan pasiennya, minimal sehari rata-rata 75 orang per,” kata dia.
Effran Kurniawan