Bandar Lampung (Lampost.co) — Dinas Ketahanan Pangan Bandar Lampung menyebut perang Rusia-Ukraina menyebabkan harga telur meroket menjadi Rp30 ribu/kilogram.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Bandar Lampung, I Kadek Sumarta mengatakan pakan ternak ayam di Indonesia sebagian besar impor. Komoditas jagung di Indonesia merupakan impor dari negara Ukraina. Namun karena perang jalur distribusi barang terganggu.
Selain itu, berdasarkan data dari Pinsar Petelur Nasional (PPN) Wilayah Lampung, harga pakan ayam sudah alami kenaikan sebanyak tiga kali sejak Maret hingga Mei 2023.
Kenaikan harga jagung yang sangat signifikan, dari sebelumnya Rp5 ribu sekarang sudah Rp8 ribu, yang mana otomatis harga pangan ayam pun ikut naik.
Kadek mengklaim kenaikan telur tidak hanya di Lampung saja, melainkan secara nasional. “Dari lebaran (stok pangan) stabil, melimpah mungkin ada beberapa yang mengalami kenaikan. Ini mengalami kenaikan secara nasional,” kata Kadek, Senin, 12 Juni 2023.
Selain perang, Kadek menjelaskan harga naik karena dipengaruhi ongkos logistik. “Peternak (ayam) berada di luar kota Bandar Lampung. Biasanya ada di daerah penyangga seperti selatan, tengah, timur,” kata dia.
Kepala Dinas Perdagangan Bandar Lampung, Wilson Faisol mengklaim pihaknya terus melakukan intervensi dengan operasi pasar menjelang Iduladha. “Masih ada fluktuasi harga dan stok barang yang sudah menipis, tapi masih ada,” ujarnya.
Selain itu kondisi cuaca, gagal panen, dan lainnya membuat komiditas menjadi menipis stoknya, seperti kedelai dan gula. “Ada beberapa komoditi juga yang harganya naik terus,” kata dia.
Deni Zulniyadi