Bandar Lampung (Lampost.co)– Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung tengah menyusun program operasi pasar untuk menjaga kestabilan harga komoditas bahan pokok.
Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto, menuturkan program tersebut didukung oleh dana Belanja Tidak Terduga (BTT) dan anggaran dana dekonsentrasi ketahanan pangan.
“Terkait inflasi, Pemprov sudah menyiapkan operasi pasar. Sehingga ini turut menstabilkan harga pangan, terutama komoditas beras,” ujarnya, Minggu, 01 Oktober 2023.
Promosi produk Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) berupa beras yang disuplai oleh Perum Bulog juga terus dilakukan. Beras SPHP saat ini tengah digelontorkan untuk membanjiri stok di pasar agar tidak terjadi kelangkaan yang memperparah kenaikan harga.
Sementara itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lampung sudah mulai rutin melaksanakan operasi pasar untuk berbagai komoditas pokok.
Sebagai bentuk mitigasi untuk meminimalkan potensi kenaikan harga di masa mendatang, Disperindag juga telah menganggarkan dana khusus sejumlah Rp150 juta guna operasi pasar menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
“Kita alokasikan anggaran itu di anggaran perubahan. Ini agar harga bisa lebih murah saat Nataru nanti,” ungkap Kepala Disperindag Lampung, Elvira Umihanni.
Subsidi harga tersebut akan menyasar wilayah-wilayah yang berpotensi menyumbang nilai inflasi bagi Provinsi Lampung, yakni Kota Metro dan Bandar Lampung.
“Dua kota tersebut diutamakan, tapi nanti dilihat juga di daerah-daerah penyangganya. Tentu di kabupaten lain juga,” jelasnya.
Nurjanah