Jakarta (Lampost.co)—Pemerintah Indonesia mengecam keras serangan yang dilakukan Israel ke Rumah Sakit Indonesia pada Senin, 20 November 2023. Bagi Indonesia, tidak ada pembenaran untuk serangan tersebut.
“Indonesia mengutuk sekeras-kerasnya serangan Israel ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang menewaskan sejumlah warga sipil,” tegas Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Senin, 20 November 2023.
Ia menegaskan, serangan tersebut merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum humaniter internasional.
Retno meminta semua negara, terutama yang memiliki hubungan dekat dengan Israel harus menggunakan segala pengaruh dan kemampuannya. “Untuk mendesak Israel menghentikan kekejamannya,” ucap Menlu Retno.
Pagi tadi, delapan orang tewas usai pasukan Israel mengepung dan menyerang Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza.
Dua dokter di RS Indonesia juga terluka, akibat serangan berulang kali. Laporan Al Jazeera menyebut satu-satunya rumah sakit di utara Gaza itu menjadi sasaran dalam semalam, tanpa peringatan sebelumnya.
Retno saat ini berada di Beijing bersama para menteri luar negeri Organisasi Kerja Sama Islam dan Liga Arab, membahas situasi di Gaza.
Ia mengatakan, Tiongkok akan mendorong pertemuan lanjutan Dewan Keamanan (DK) PBB soal Gaza. Tiongkok merupakan presiden bergilir DK PBB pada November 2023.
“Tiongkok mengatakan ‘kami stand on justice’, jadi itu yang kita akan terus ‘follow up’ dan menurut rencana akan ada pertemuan ‘high level’ di DK PBB sebelum berakhirnya presidensi Tiongkok,” tutup Retno.
Pasukan Israel menyerang Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina. Serangan itu mengakibatkan delapan orang tewas di dalam rumah sakit.
Pasukan Israel melakukan pengeboman di dalam dan sekitar rumah sakit yang mengelilingi fasilitas medis tersebut.
“Staf di salah satu rumah sakit terbesar di Gaza Utara meminta bantuan untuk mendesak PBB dan Palang Merah setelah pasukan Israel mengepung fasilitas medis dan membombardir daerah sekelilingnya,” laporan dari Al Jazeera, Senin, 20 November 2023.
Serangan yang berulang kali itu juga melukai dua dokter di rumah sakit. Petugas medis mengatakan kepada Al Jazeera, rumah sakit tersebut menjadi sasaran dalam semalam tanpa peringatan sebelumnya.
“Sebelumnya, salah satu koresponden di Gaza, Safwat al-Kahout, mengatakan pasukan Israel akan mengulangi yang terjadi di RS Al-Shifa dan juga akan menduduki RS Indonesia,” kata laporan itu.
Bombardir itu membuat listrik di rumah sakit tersebut padam karena generatornya terkena serangan. Hal itu memaksa petugas medis untuk mengoperasi pasien sambil menggunakan lampu dari ponsel dengan suasana pemboman yang terus berlanjut.
Sementara kantor berita Palestina, WAFA melaporkan tembakan artileri Israel merusak lantai dua rumah sakit Indonesia itu.
Selain sekitar 150 pasien luka yang dirawat di rumah sakit dan sekitar 100 pekerja medis, ribuan warga Palestina juga berlindung di rumah sakit sebagai tempat mengungsi akibat pengeboman Israel.
Rumah Sakit Indonesia salah satu yang terbesar di wilayah Gaza Utara. Sejak serangan Israel ke Gaza, operasional rumah sakit terganggu hingga akhirnya tidak bisa beroperasi sama sekali.
Nurjanah