Panaragan (Lampost.co)–Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Tulangbawang Barat (Tubaba) menggelar kegiatan Gebyar PAUD dengan implementasi transisi PAUD dan SD dengan pola belajar menyenangkan melalui pemahaman tumbuh kembang anak.
Kegiatan yang digelar di Wisma Asri, Tiyuh Tirta Makmur, Tulangbawang Tengah tersebut dibuka Bunda PAUD Tubaba Hanita Farial Firsada dengan didampingi Kadis Pendidikan dan Kebudayaan setempat, Budiman Jaya, beberapa waktu lalu.
Bunda PAUD mengapresiasi keberhasilan Tubaba yang telah naik satu tingkat lebih tinggi sebagai Kabupaten Hak Anak. “Keberhasilan ini tentunya hasil perjuangan bersama. Saya mengapresiasi keberhasilan ini,” kata dia.
Menurut Hanita, untuk menjadikan anak yang berkualitas terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang, salah satunya tidak memaksakan kehendak namun bisa mendidik anak dengan belajar yang menyenangkan.
“Menjadi anak yang berkualitas tentu bukan hal mudah, banyak yang harus dipahami dan dimengerti, salah satunya adalah mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak. Diantaranya tidak memaksakan kehendak tetapi bagaimana bisa mendidik anak belajar yang menyenangkan,”ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tubaba Budiman Jaya mengatakan, usia anak sejak lahir sampai dengan delapan tahun merupakan usia perkembangan anak dalam tumbuh kembang, berproses, berkarakter dan membangun generasi pengetahuan.
“Inilah yang harus kita pahami. Makanya, pola pendidikan yang diberikan harus benar-benar baik agar karakter anak bisa terbangun dengan baik,,” jelasnya.
Selain dihadiri Bunda PAUD Tubaba Hanita Farial Firsada dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tubaba Budiman Jaya kegiatan ini juga dihadiri Ketua Asosiasi Pendidik Berperspektif Hal Anak Indonesia, Bekti Prastiyani, Ketua Pokja Bunda PAUD serta para Bunda PAUD Kecamatan se-Tubaba.
Ketua TP-PKK Kabupaten Lampung Utara Hj. Nur Endah Sulastri Budi Utomo mengukuhkan Ketua Tim Penggerak PKK dan Bunda PAUD Desa se-Kecamatan Blambangan Pagar, di aula kecamatan setempat, beberapa waktu lalu.
Mereka yang dilantik adalah Bunda PAUD desa, yakni predikat diberikan kepada istri kepala desa, atau disandang langsung kepala desa berjenis kelamin perempuan. Selain itu, penggerak utama dalam pembinaan layanan pendidikan, khususnya bagi anak usia dini di wilayahnya.
Menurutnya, Bunda PAUD Desa berperan sebagai sosok panutan, sekaligus mitra utama dalam Gerakan PAUD berkualitas. Selain, peran sebagai figur Ibu yang merupakan tokoh utama di tingkat desa, juga dalam memotivasi masyarakat serta para pemangku kepentingan dalam menyediakan layanan PAUD.
“Bunda PAUD Desa ini dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Kerja Bunda PAUD Desa,” ujarnya.
Sri Agustina