Metro (Lampost.co) –– Petani di Kota Metro mengkhawatirkan kondisi kekeringan di masa panen pada Agustus 2023. Pasalnya, saat ini 80 persen lahan persawahan memasuki tutup tanam. Sehingga, petani ragu melakukan penanaman padi dan palawija.
Seorang petani di Metro Timur, Sutono, menjelaskan masa tanam gadu (MT) II memiliki ancaman kekeringan. Sehingga, petani harus tutup tanam di awal Juni.
“Ada ancaman kekeringan jika tidak segera tanam,” kata Sutono, kepada Lampost.co, Kamis, 1 Juni 2023.
Menurutnya, ada sebagian petani saat ini yang masih menanam palawija. “Kalau takut gak kebagian air, mereka menanam palawija, seperti kacang tanah, jagung, singkong, dan tanaman lain yang tidak memerlukan banyak air. Petani takut jika kemarau terus di usia padi yang menjelang panen bisa gagal panen,” ujarnya.
Petani lainnya, Jumanto, mengatakan petani bekerja ekstra jika akan ada kekeringan panjang. Untuk mengantisipasinya, petani menyiapkan mesin sedot air.
“Tapi, lumayan juga minyaknya. Apalagi dalam seminggu biasa nyedot tiga sampai empat kali,” kata dia.
Dia berharap, pemerintah juga memikirkan nasib petani. “Kami berharap pemerintah bisa meng-cover kebutuhan air saat kekeringan,” kata dia.
Effran Kurniawan