Kotaagung (Lampost.co) — Gerakan Nasional (Gernas) tanam padi untuk mengantisipasi El Nino di Kabupaten Tanggamus seluas 4.871 hektare. Namun akibat terkendala debit air di beberapa tempat, realisasinya baru mencapai 3.671 hektare.
Kabid Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (KPTPH) Kabupaten Tanggamus, Rahmat Hidayat, mengatakan realisasi tanam padi pada Oktober 2023 ini baru mencapai 75,6 persen dari target 4.871 hektare, dan seluas 1.200 hektare yang belum ditanam.
“Hal tersebut disebabkan karena di beberapa kecamatan seperti Semaka belum semua melakukan olah tanah karena debit air yang berkurang. Sehingga petani masih enggan melakukan olah tanah,” kata dia, Minggu, 29 Oktober 2023.
Ia menuturkan, untuk mempercepat program Gernas tanam padi, pihaknya telah mendistribusikan bantuan benih sebanyak 99,35 ton ke para petani padi. Adapun jenis bibit yang dibagikan yaitu varietas Ciherang dan Inpari 32. “Bantuan benih tersebut didapat atau difasilitasi oleh pemerintah pusat,” ujarnya.
Rahmat menambahkan, untuk sukses dan tercapainya target Gernas, peran penyuluh sangat penting dalam melakukan bimbingan dan pengawalan. Dengan demikian, diharapkan masyarakat petani dapat melakukan proses budidaya dengan baik di tengah kondisi iklim yang kering.
“Secara khusus kepala Dinas KPTPH Kabupaten Tanggamus telah menerbitkan surat keputusan tentang pengawalan program Gernas agar masyarakat tani dapat melakukan proses budidaya dengan baik,” tandasnya.
Ricky Marly