Gunungsugih (Lampost.co)–Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Tengah menyatakan bahwa sebagian besar wilayahnya masuk dalam kategori rawan bencana angin puting beliung.
Kepala BPBD Lampung Tengah, Makmuri mengatakan bahwa masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana angin puting beliung, mengingat saat ini sudah memasuki musim penghujan.
Berdasarkan catatan BPBD Lampung Tengah, ada 11 kecamatan rawan angin puting yakni, Trimurjo, Punggur, Gunungsugih, Seputihagung, Waypengubuan, Anak Ratu Aji, Anaktuha, Seputih Mataram, Bandarmataram, Wayseputih, dan Buminabung.
“Masayarakat sudah kami imbau untuk mengenali tanda-tanda akan munculnya angin puting beliung. Dan saat terjadi, harus waspada jika terjadi kerusakan pada rumah hingga kaca pecah,” kata Kepala Makmuri kepada Lampost.co pada Senin, 13 November 2023.
Sebagai upaya pencegahan, BPBD Lampung Tengah terus berkoordinasi dengan forkopimcam di daerah rawan angin puting beliung. Untuk meminimalisir dampak bencana, BPBD menyiagakan Tim Reaksi Cepat (TRC) yang siaga selama 24 jam.
“Kami meminta para camat hingga kepala kampung dan kadus serta RT untuk melakukan langkah pencegahan. Kami juga siapkan TRC untuk melakukan penanganan pasca terjadi puting beling, atau menanggulangi dampak misal ada pohon tumbang menutup badan jalan, kita siapkan tim untuk tanganu itu,” jelasnya.
Makmuri mengatakan bahwa Pemkab Lampung Tengah juga telah mempersiapkan anggaran Rp6,6 miliar untuk penaggulangan bencana hingga akhir Desember 2023. Anggaran itu sudah disahkan dalam APBD perubahan tahun 2023.
“Kami pakai dana BTT Rp6,6 miliar. Untuk logistik, nanti semua lini akan gerak, biasanya kan dari provinsi ada bantuan, BNPB juga, dari dinsos juga dan lembaga lainya. Masyarakat tidak perlu khawatir namun tetap waspada,” jelasnya.
BPBD mengimbau masyarakat untuk siaga karena saat ini sebagian wilayah Lampung Tengah sudah memasuki peralihan musim atau pancaroba. Saat pancaroba, banyak bencana seperti banjir, tanah longsor, dan angin piting beliung yang berpotensi terjadi.
“Dalam menghadapi perubahan iklim yang akan terjadi, masyarakat harus waspada, jangan buang sampah sembarangan, karena bisa sebabkan banjir. Waspada jika sewaktu-waktu terjadi bencana, harus siap, dan langsung melapor kepada aparat pemerintahan kampung dan kecamatan untuk segera siteruskana kepada kami,” kata dia.
Putri Purnama