Bandar Lmapung (Lampost.co)—Dokter spesialis anak di RS Hermina Jatinegara Kanya Ayu Paramastri mengatakan anak yang terinfeksi demam berdarah dengue (DBD) bisa mengalami gangguan pada proses masa tumbuh kembangnya karena asupan nutrisi yang kurang.
“Kalau seperti umumnya anak infeksi pasti nggak mau makan, anaknya rewel, susah tidur, otomatis kalau gangguan makan nutrisi bisa turun, kalau itu terjadi berulang daya tahan tubuhnya nggak oke,” kata Kanya, dikutip Kamis,23 November 2023.
Kanya mengatakan infeksi DBD yang hebat dan berulang, bisa berujung stunting karena asupan nutrisi anak yang tidak adekuat, sehingga terjadi risiko gagal tumbuh dan kenaikan berat badan tidak baik pada jangka panjang.
infeksi dengue yang terjadi berulang memang tidak menyebabkan efek samping pada organ lain dalam tubuh anak ketika dewasa. Namun, jika kejadian dengue menyerang otak, bisa menjadi masalah seperti kekurangan cairan dan kekurangan oksigen yang sampai merusak otak.
Dokter yang pernah mengenyam pendidikan dokter umum di Universitas Brawijaya Malang itu juga mengatakan dengue yang bisa menyerang berulang hingga empat kali, biasanya akan lebih parah di infeksi kedua dan seterusnya. Saat anak dirawat karena DBD, penting untuk memenuhi asupan nutrisinya seperti cairan dan konsumsi protein hewani lebih banyak.
“Utamakan cairan untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang, kedua karena dia virus kita harus naikin daya tahan tubuh dengan protein hewani itu sangat efektif,” kata Kanya.
Untuk pencegahan, Kanya menyarankan sempatkan untuk melakukan 3M yaitu menguras, mendaur ulang, dan menutup, dan menetapkan pembersihan rumah setiap hari Minggu pukul 10.00 selama 10 menit untuk membersihkan area genangan air atau tempat-tempat yang dihinggapi nyamuk selama 10 minggu berturut-turut.
“Jadi, harapannya, lingkungan tempat anak tinggal bersih dari nyamuk pembawa virus dengue,” tambahnya.
Selain itu, lakukan vaksinasi di usia 6-45 tahun dan perbaiki daya tahan tubuh dari dalam dengan jaga asupan nutrisi, konsumsi makanan yang mengandung protein hewani, dan istirahat cukup. Kanya juga merekomendasikan tumbuhan pengusir nyamuk seperti lavender, sereh, atau kemangi sebagai bahan untuk mengepel.
Ribuan Kasus DBD Serang Lampung
Sementara itu, kasus demam berdarah dengue (DBD) di Lampung mencapai 2.070 kejadian sepanjang Januari hingga Oktober 2023. Jumlah itu tersebar di 15 kabupaten/kota dengan kasus tertinggi terdapat di Lampung Timur, yaitu 328 kasus.
“Pada Oktober saja ada penambahan 19 kasus baru di Lampung Timur,” ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Lampung, Edwin Rusli, Selasa, 21 November 2023.
Tingginya kasus itu karena perilaku masyarakat yang kurang waspada terhadap penularan dengue. Selain itu, diagnosis Puskesmas yang cenderung terlambat dan tidak optimal.
Sebab, fasilitas pemeriksaan darah yang tidak lengkap turut berkontribusi pada peningkatan kasus DBD. “Ini perlu dukungan lintas sektor termasuk perguruan tinggi, media sosial untuk sosialisasi, dan advokasi, untuk mengingatkan masyarakat,” ujar dia.
Untuk itu, Dinkes Lampung tengah fokus mendorong masyarakat menerapkan Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (G1R1J) dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus untuk mencapai Angka Bebas Jentik (ABJ) ≥95 persen.
“Tentunya koordinasi dalam upaya preventif dan promotif dengan kemandirian masyarakat melalui program-program itu,” ujarnya.
Berdasarkan catatan Dinkes Lampung, kasus DBD sepanjang 2023 terdiri dari Mesuji 18 kasus, Tulangbawang (38), Lampung Barat (57), Way Kanan (58 ), Tulangbawang Barat (67), dan Metro (102).
Lalu Lampung Utara (105), Tanggamus (118), Pesawaran (139), Pringsewu (141), Pesisir Barat (147), Bandar Lampung (192), Lampung Tengah (274), dan Lampung Selatan (286), serta Lampung Timur (328).
Nurjanah