Bandar Lampung (Lampost.co)– Dalam rangka menyambut Hari Guru Nasional yang juga bertepatan dengan HUT Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang ke-78, SMA YP Unila mengadakan serangkaian acara menarik berupa perlombaan olahraga sampai dengan pertunjukan seni di pelataran sekolah setempat yang berlangsung pada 24 – 25 November 2023.
Dalam rangkaian kegiatan hari pertama di hari Jum’at, seluruh warga sekolah melaksanakan senam pagi bersama, kemudian dilanjutkan dengan pertunjungan seni tari kolosal dari para guru dan penampilan musik kreasi dari perwakilan siswa.
Kemudian menjelang siang harinya, acara dilanjutkan dengan perlombaan olahraga yang diikuti oleh para guru SMA YP Unila. Adapun beberapa perlombaan yang disiapkan yaitu futsal, bola voli balon air, tenis meja, dan terakhir pembagian doorprize.
“Kita rangkaian kegiatannya untuk penyambutan hari guru ini seru-seruan aja. Dari guru-guru unjuk kebolehan menampilkan tari-tarian ala India. Kemudian anak-anak memberikan apresiasi ucapan Hari Guru seperti buket pada guru-guru dan juga sebagai ucapan terima kasih, banyak yang terharu,” ujar kepala sekolah SMA YP Unila, Mapful saat diwawancarai Sabtu, 25 November 2023.
Kemudian di hari kedua, berkenaan dengan hari guru yang jatuh pada 25 November, para guru dan ratusan siswa SMA YP Unila melaksanakan upacara bendera. Berbeda dengan upacara bendera seperti hari biasanya, para guru bertindak langsung sebagai petugas upacara.
“Jadi mereka (para guru) memang sudah latihan dari kemarin untuk persiapan jadi petugas upacara di hari guru ini,” kata Mapful.
Di momentum hari guru ini, Mapful mengatakan, di tengah perkembangan teknologi yang semakin cepat ini, para guru dituntut untuk bisa memiliki kemampuan berliterasi yang lebih luas.
Para guru menurutnya harus profesional dan menyadari perkembangan pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat ini dengan terus melakukan upgrade diri.
Sehingga guru bisa memberikan arahan kepada anak-anak didiknya sesuai dengan perkembangan zaman dan juga kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik.
“Tapi tetap kuncinya akhlakul karimah harus tetap dipertahankan. Semaju apapun teknologi itu akan lebih bermanfaat, kalau diimbangi dengan akhlak yang baik dari segi pemanfaatannya,” tandasnya.
Nurjanah