Bandar Lampung (Lampost.co) — Satuan Tugas (Satgas) Pangan Lampung mengklaim produksi beras saat ini mampu mencukupi kebutuhan hingga Desember 2023.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (DKPTPH) Lampung, Bani Ispriyanto, mengatakan pihaknya menyiapkan daerah penyangga pangan melalui program gerakan tanam padi nasional. Hal itu untuk mencukupi kebutuhan pangan dalam mengantisipasi dampak El Nino.
“Kami siapkan lahannya dan percepat tanam pada Agustus atau September agar Desember bisa panen. Sebab, El Nino diprediksi terjadi sampai Februari 2024,” ujar Bani, Minggu, 27 Agustus 2023.
Menurutnya, kekeringan akan berdampak pada penurunan angka produksi gabah. Hal itu terlihat dari beberapa wilayah saat ini yang terdampak kekeringan, meski belum mempengaruhi produksi secara signifikan. Apalagi, Lampung belum seluruhnya memasuki masa tanam.
Sehingga, daerah-daerah potensial dan terjangkau kelengkapan fasilitas sumur bor, pompa, atau irigasi didorong sebagai wilayah penyangga produksi melalui percepatan tanam.
“Seluas 110 ribu hektare dicanangkan sebagai area produksi penyokong tanaman pangan dan 36 ribu hektare dari angka itu khusus untuk gerakan tanam padi nasional sesuai arahan menteri. Ini tersebar di berbagai kabupaten/kota,” kata dia.
Selain fokus pada penguatan di sisi produksi, pengawasan penjualan gabah ke luar daerah juga dilakukan agar terkendali dan stok lokal tetap terpenuhi.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung saat ini membentuk tim khusus yang terdiri dari Satgas Pangan dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) agar pengawasan lebih intensif.
“Tim ini agar ketersediaan beras di Lampung tetap terjaga. Sebenarnya boleh keluar tapi harus dalam bentuk beras dan stok lokal terpenuhi. Ini agar nilai tambahnya untuk daerah kita,” katanya.
Effran Kurniawan