Liwa (Lampost.co)–Dinas Lingkungan Hidup Lampung Barat bersama Balai Besar TNBBS, dan Konsorsium Barisan Selatan melaksanakan pertemuan guna membahas komitmen pemerintah dalam penanganan konflik manusia dan gajah yang hingga kini masih berlangsung.
Asisten II Pemerintah Kabupaten Lampung Barat, Wasisno Sembiring mengatakan perlu adanya komitmen yang tinggi oleh seluruh pohak untuk menuntaskan konflik gajah liar dengan manusia di Kecamatan Suoh dan Bandarnegeri Suoh.
“Karena kalua tidak, maka akan berdampak pada masyarakat. Dampaknya banyak kebun masyarakat, bangunan masyarakat bahkan hingga saat ini masyarakat masih merasakan kecemasan,” kata dia dalam pertemuan yang dilaksanakan di ruang aula kantor Bappeda Lampung Barat. Kamis, 8 Juni 2023.
Wasisno mengatakan Pemda Lampung Barat telah melaksanakan berbagai upaya untuk menangani konflik itu, salah satunya yakni membentuk Satgas Penanggulangan Konflik Satwa Liar dan Manusia tingkat Kabupaten.
“Berbagai upaya telah dilakukan tetapi perlu adanya kolaborasi, kolektifitas program dan kegiatan serta kepedulian semua pihak, baik itu dari unsur pemerintah dan elemen organisasi lain yang punya semangat yang sama guna penyelesaian konflik tanpa harus mengorbankan salah satu pihak,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Wasisno mengakui program-program yang telah dilakukan oleh organisasi lingkungan seperti YKWS dalam harmonisasi manusia dan gajah liar cukup membantu pemerintah Kabupaten Lampung Barat dalam upaya penanganan konflik tersebut.
“Upaya lain yang sedang dilaksanakan yakni penyusunan road map mitigasi penanganan konflik satwa dan manusia. Hal ini adalah kolaborasi Dinas Lingkungan Hidup dan Wildlife Conservation Society (WCS) yang saat ini masih dalam pematangan konsep, yang pada penyusunan draf akhirnya nanti akan melibatkan semua pihak,” katanya.
Putri Purnama