Bandar Lampung (Lampost.co) — Pemerintah Provinsi Lampung bakal mengucurkan 24.923.670 kilogram beras selama September-November 2023. Jumlah komoditas itu disebar sebagai bantuan pangan dalam mengatasi melambungnya harga beras.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Lampung, Kusnardi, mengatakan Pemerintah menggelontorkan stok beras ke pasar untuk pengendalian harga.
“Cadangan beras pemerintah (CBP) dikeluarkan melalui Bulog untuk mengurangi beban masyarakat dan pengendalian dampak inflasi,” kata Kusnardi, kepada Lampost.co, Minggu, 24 September 2023.
s
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Lampung, Budiyono, menjelaskan kenaikan harga beras menjadi penyumbang inflasi di Lampung. Untuk itu, kondisi itu perlu distabilkan.
“Catatan inflasi bulanan Lampung pada Agustus, beras menjadi salah satu pendorong inflasi,” ujar Budiyono.
Menurutnya, pengendalian dari sisi ketersediaan stok dan harga menjadi tugas penting yang memerlukan kolaborasi lintas pihak. “Tapi, kami harapkan nggak terus menerus,” ujar dia.
Dia berharap upaya untuk menormalkan harga beras seperti operasi pasar dan penyaluran bantuan pangan dapat menekan tingginya gejolak harga komoditas tersebut.
“Mudah-mudahan gerakan gabungan Bulog dan Disperindag bekerja sama dengan kabupaten/kota melalui operasi pasar murah bisa menurunkan harga,” kata dia.
1.128.800 Kg di Lampung Selatan
Sementara itu, Kantor Cabang Pembantu Badan Urusan Logistik (KCP Bulog) Kalianda bakal memulai menyebar bantuan beras dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), Senin, 25 September 2023.
Kepala KCP Bulog Kalianda, Adzie Zulfikar, mengatakan pemberian bantuan beras akan diawali secara simbolis dengan memberikan 50 Kg untuk lima penerima. “Tiap keluarga menerima 10 Kg,” ujar dia.
Zulfikar melanjutkan pendistribusian secara keseluruhan akan dimulai pada Selasa, 26 September 2023. Secara keseluruhan Bulog Kalianda menyiapkan 1.128.800 Kg untuk sekitar 112.880 penerima.
Effran Kurniawan