Mesuji (Lampost.co) — Seluas 189 hektare sawah milik petani di Mesuji diprediksi akan puso atau gagal panen, Rabu, 4 Oktober 2023.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Pertanian Mesuji, Halwan. Dia menjelaskan kondisi itu tersebar di Kecamatan Rawajitu Utara, Mesuji Timur, dan Simpang Pematang.
“Dominasi wilayah yang akan puso ada di Rawajitu Utara. Untuk data yang gagal panen sedang dalam proses pengamatan,” jelas Halwan di kantornya.
413 Petani di Bandarnegeri Suoh Alami Gagal Panen pada Kemarau 2023
Di musim tanam II ini, lanjut Halwan, estimasi panen seluas 28.584 hektare. “Dari luasan itu, estimasi produksi gabah kering panen (GKP) sebanyak 148.632 ton. Dan harga GKP saat ini ada di kisaran Rp6.900 per kg,” lanjut Halwan.
Dengan tingginya harga GKP ini, Halwan memastikan petani mendapatkan banyak keuntungan. “Pastinya pendapatan yang diterima petani meningkat. Namun kami mengimbau petani untuk dapat menyisihkan sebagian hasil panen untuk musim tanam berikutnya,” lanjutnya.
Tanaman Padi di Kelurahan Dayamurni Gagal Panen akibat Kemarau
Halwan pun meminta petani untuk menunda masa tanam sebelum turunnya hujan. Hal ini karena hingga saat ini wilayah Mesuji belum kunjung turun hujan.
“Tentu yang sudah panen ini ada yang mau tanam. Kami anjurkan jika di awal Oktober tidak ada hujan, jadwal tanam harus mundur untuk hindari kerugian. Memang regulernya penanaman dimulai di bulan Oktober,” kata dia.
Ricky Marly