Kalianda (Lampost.co) — Debit air bersih Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtajasa, Lampung Selatan, kian menyurut secara signifikan. Kondisi ini diduga akibat cuaca panas yang terjadi beberapa hari terakhir.
Direktur PDAM Tirtajasa Lamsel, Rudi Apriadi, menjelaskan debit air berkurang lebih dari 50 persen. Dalam kondisi normal sumber air permukaan PDAM di Kecamatan Kalianda, diantaranya Belerang, Sumurkumbang dan Cijeluk, dapat mengalir hingga 26 liter per detik. Namun, kini hanya 12 liter per detik.
“Sumber air yang kami miliki ada tiga, tapi kini debit air dari sumber ke kolam resevoir di Desa Sukajadi berkurang,” kata Rudi, Senin, 27 Maret 2023.
Dia menjelaskan, resevoir Sukajadi memiliki tampungan air sampai 800 kubik. Sementara, lokasi itu terdapat 3 bak besar dengan ukuran 300-300-200 kubik.
Atas kondisi itu, pasokan air untuk konsumen mengandalkan kiriman pasokan air dari sumber dan pengelolaan air di Gelumpai Desa Canti, Kecamatan Rajabasa.
“Kami ada suplai dari Canti. Tapi, suplai air bersih dari Canti menguras biaya produksi PDAM. Tagihan listrik membengkak dari Rp112 juta menjadi Rp204 juta. Ada perbedaan antara sumber air di Desa Sukajadi dengan di Desa Canti. Kalau di Desa Sukajadi, kami memanfaatkan gravitasi. Kalau di Canti harus menggunakan pompa. Ini yang membuat biaya produksi membengkak,” katanya.
Effran Kurniawan