Kalianda (lampost.co) — Harga gabah di tingkat petani di Lampung Selatan mengalami kenaikan Rp2.000 per kilogram menjadi Rp7.000.
Kenaikan harga itu dampak dari musim kemarau selama tiga bulan terakhir. Pasalnya, kesulitan petani mendapatkan pasokan air membuat sejumlah lahan sawah mengalami kekeringan dan memicu gagal panen.
Namun, petani turut diuntungkan karena harga gabah menjadi naik. “Sebelumnya 1 kuintal gabah hanya Rp500 ribu dan sekarang jadi Rp700 ribu per kuintal,” kata Wijan (50), petani di Kecamatan Ketapang, Selasa, 26 September 2023.
Menurutnya, kenaikan harga itu turut membantu kondisi hasil panen yang tidak maksimal. “Modal pupuk dan obat-obatan bisa tertutupi dan masih ada sisa untuk modal menanam berikutnya,” katanya.
Seorang pengusaha gabah, Gunawan (37), mengaku pembelian gabah di musim kemarau menurun. Hal itu dampak banyak petani yang gagal panen dan banyak gabah yang justru dijual keluar Lampung.
“Alhamdulilah kalau 50 kuintal masih dapat. Saya membeli padi di lokasi petani sekitar Rp6.900 per kg. Tapi kalau diantar beli Rp7.000,” katanya.
Effran Kurniawan