Bandar Lampung (Lampost.co)–Ketua Asosiasi Pinsar Petelor Nasional (PPN) Wilayah Lampung, Jenny Soelistiani mengatakan kenaikan harga telur dan ayam di pasaran disebabkan tingginya biaya pakan ternak.
Berdasarkan data yang diterima Lampost.co dari PPN Wilayah Lampung, harga pakan ayam sudah alamai kenaikan sebanyak tiga kali sejak Maret hingga Mei 2023.
“Harga pakan sekarang tinggi ditambah lagi kenaikan harga jagung yang sangat signifikan dari sebelumnya Rp5 ribu sekarang sudah Rp8 ribu. Jadi mau tidak mau harga telur juga mengalami kenaikan,” ujarnya Jenny saat dihubungi Lampost.co, Selasa, 23 Mei 2023.
Jenny mengatakan jika saat ini harga pakan mengalami kenaikan dikisaran Rp500 hingga Rp700/kg. Hal tersebut berdampak pada penetapan harga pokok penjualan (HPP) telur dan daging ayam di pasar.
“Setiap kilogram kenaikan harga pakan ini akan menaikkan 2 setengah kali dari modal. Misal harga pakan naik Rp700 atau Rp500 rupiah maka HPP otomatis akan naik sekitar Rp1.250 untuk modalnya,” kata dia.
Selain faktor kenaikan pangan, mahalnya harga telur juga disebabkan turunnya produksi akibat cuaca panas. Cuaca yang terlalu panas dan kerap berubah-ubah sangat mempengaruhi jumlah produksi telur ayam.
“Apalagi sekarang cuaca panas jadi ada gangguan produksi karena cuaca iklim yang tidak baik. Karena panas ini produktivitas nya turun kemudian pada ayam ada gangguan seperti pencernaan. Ayam juga kan seperti manusia,” kata Jenny.
Meski demikian, Jenny memastikan bahwa persediaan telur ayam di Lampung dalam kondisi aman dan masih bisa melakukan pengiriman keluar daerah seperti DKI Jakarta.
“Tapi tetap pasokan di Lampung dalam kondisi aman karena kita surplus untuk saat ini,” katanya.
Putri Purnama