Pesawaran (Lampost.co): Dua pasangan suami istri (pasutri) asal Kabupaten Pesawaran menjadi korban dukun pengganda uang di Banjar Negara, Slamet Tohari.
Pasutri, Irsad dan Wahyu Triningsih warga Desa Tanjungrejo, Kecamatan Negerikaton, Kabupaten Pesawaran, yang menjadi korban dukun pengganda uang (Slamet Tohari ) di Banjar Negara telah hilang kontak dengan keluarga sejak 12 September 2021.
Menurut salah satu keluarga korban mengatakan, korban Irsad pergi dari rumah sejak 9 September 2021 dan mulai hilang kontak dengan keluarga pada 12 September 2021.
“Korban hanya membawa pakaian sekitar 4 setel dan pamit ke orang tua, mau ke Padepokan Tulungagung dengan membawa uang sejumlah Rp1,7 juta dan untuk membayar travel Rp1,2 juta,” ujar kerabat korban yang tidak ingin disebutkan namanya, Rabu, 5 April 2023.
Dirinya mengatakan setelah adanya informasi tersebut, pihak kepolisian dan pemerintah daerah telah mengunjungi rumah korban guna melakukan koordinasi terkait pemulangan jenazah korban dengan menunggu hasil autopsi jenazah dan hasil tes DNA keluarga korban.
“Saat ini pihak keluarga masih menunggu apa hasil dari autopsi tersebut, sesuai dengan arahan dari pak polisi yang datang,” ujar dia.
Sementara itu Kepala Desa Tanjungrejo, Kecamatan Negerikaton, Sanjaya mengatakan, dirinya mengetahui bahwa ada warganya yang mengalami peristiwa nahas tersebut saat menonton televisi dan YouTube.
“Kedua korban memang suami istri warga kami, Irsyad dan juga Tri. Kami juga saat ini masih menunggu hasilnya seperti apa,” kata dia.
“Saat ini jajaran kepolisian dengan pemerintah sedang memantau dan mengurus pemulangan jenazah korban, sehingga korban bisa dimakamkan dengan layak oleh pihak keluarga,” katanya.
Pasutri asal Desa Kalirejo Juga Jadi Korban
Sepasang suami istri warga Desa Kalirejo, Kecamatan Negerikaton, Kabupaten Pesawaran, juga menjadi korban dukun pengganda uang (Slamet Tohari ) di Banjar Negara, Jawa Tengah.
Camat Negeri Katon Enggo Pratama mengatakan, selain pasangan Irsad dan Wahyu Triningsih, warganya Suheri dan Riani juga menjadi korban pembunuhan dukun pengganda uang asal Jawa Tengah.
“Ada dua pasang suami istri asal Pesawaran yang menjadi korban pembunuhan tersebut, dan tadi saya dengan pihak kepolisian telah mendatangi rumah keduanya untuk meminta keterangan dari keluarga,” ujarnya, Rabu 5 April 2023.
Dirinya mengatakan, korban atas nama Suheri pergi bersama istri dari 25 Juli 2021 dan hilang kontak dengan keluarga pada 8 September 2021 lalu.
“Kalau korban ini, berpamitan kepada keluarga untuk berangkat kerja bangunan di Tulung Agung, dengan membawa uang sejumlah Rp15 juta dan satu unit Mobil Daihatsu Xenia,” ujar dia.
Dirinya mengatakan, keluarga para korban saat ini akan berangkat ke Banjar Negara, Jawa Tengah untuk melakukan autopsi, guna memastikan identitas para korban.
“Korban kan kondisinya sudah menjadi tengkorak, sehingga pengidentifikasian harus autopsi menggunakan anak para korban, kemungkinan besok mereka berangkat dengan difasilitasi oleh Polres Pesawaran,” kata dia.
Adi Sunaryo