Gaza (Lampost.co)–Seorang jurnalis Palestina tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza. Serangan itu juga menyebabkan seorang jurnalis lainnya terluka. Ia adalah Mohammad Abu Hasira yang menambah daftar panjang jurnalis tewas akibat serangan Israel di Gaza.
“Dia tewas dalam pemboman Israel yang menargetkan rumahnya yang terletak di dekat pelabuhan nelayan di sebelah barat Kota Gaza,” kata kantor berita WAFA, seperti dikutip AFP pada Selasa, 7 November 2023.
“WAFA melaporkan bahwa Abu Hasira dan 42 anggota keluarganya, termasuk putra dan saudara laki-lakinya tewas dalam serangan itu,” sebut pemberitaan dari WAFA.
Layanan pers yang dikelola Hamas di Jalur Gaza mengatakan, pengeboman yang menewaskan Abu Hasira terjadi semalam antara Minggu dan Senin. Namun jenazahnya baru ditemukan di reruntuhan pada Selasa.
Pada Kamis, stasiun TV resmi Palestina mengatakan salah satu korespondennya di Jalur Gaza tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza selatan.
Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) mengatakan pada Senin bahwa setidaknya 37 jurnalis dan pegawai media (32 warga Palestina, empat warga Israel, satu warga negara Lebanon) telah terbunuh sejak dimulainya perang.
Perang dimulai ketika kelompok pejuang Palestina Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, melancarkan serangan mendadak ke Israel selatan. Pertempuran antara kedua belah pihak telah menewaskan 10.000 warga Palestina yang sebagian besar warga sipil termasuk perempuan dan anak-anak.
Pertempuran itu juga menewaskan lebih dari 1.400 orang warga Israel. Israel membalasnya dengan serangan udara dan artileri di Jalur Gaza yang dikatakan bertujuan untuk menggulingkan Hamas dan memulangkan lebih dari 240 sandera yang ditahan di Gaza.
Putri Purnama