Bandar Lampung (Lampost.co) — Tindakan golput atau tidak memberikan suara dalam pemilihan umum (Pemilu) di kalangan pemuda menjadi sorotan semua pihak.
Hal itu termasuk Pengurus Wilayah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PW KAMMI) Lampung yang membahasnya dalam dialog bertema “Suara Pemuda dan Pemilu 2024″ di Warung Nongkrong, Bandar Lampung, Sabtu, 18 November 2023.
Ketua Umum KAMMI Lampung, Habibbulloh Al Ansyor, mengatakan dialog itu untuk mengedukasi pemuda di organisasi kemahasiswaan dan komunitas sebagai upaya meningkatkan partisipasi pemilih dalam kontestasi pemilu di tanah air.
Selain itu, pemuda diajak untuk menjadi mata pengawas penyelenggaraan pemilu agar berjalan kondusif, langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil sesuai amanat UUD 1945.
“Bukan hanya sebagai pengawas saja, tetapi jika ada kekurangan, kami yang tergabung dalam lembaga juga bisa mengadvokasi dan membantu kinerja Bawaslu,” kata dia.
Untuk itu, pihaknya meluncurkan Lembaga Pemantau Pemilu sebagai wadah para pemuda membantu pengawasan dan edukasi pemilu ke masyarakat.
Pihaknya berharap diskusi itu bisa menjadi pemantik bagi para pemuda di berbagai entitas, seperti komunitas, BEM, kelompok pemuda daerah dan organisasi lainnya untuk mengedukasi masyarakat tentang pemilu.
“Tentunya bisa menjadi pelopor supaya kontestan politik benar-benar membawa gagasan, bukan hanya tentang uang,” ujar dia.
Ketua pelaksana kegiatan, M Fachri A Harbie, mengatakan pemuda harus berperan penting dalam suatu negara seperti menjadi agen perubahan. Selain itu pemuda harus mewakili suara rakyat.
“Pemuda tidak bingung lagi dalam memilih pemimpin karena lima tahun bukan waktu yang sebentar,” ujar dia.
Effran Kurniawan