Gunungsugih (Lampost.co) — Meski telah berdiri selama enam tahun, SD Muhammadiyah Seputih Mataram yang beroperasi sejak 2018 telah berhasil bersaing dalam Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK). ANBK bertujuan memberikan umpan balik tentang kualitas pembelajaran dan hasil belajar untuk siswa, guru, sekolah, dan pemerintah.
Meskipun sekolah ini belum menerima bantuan chrombook dari pemerintah, mereka telah mampu tumbuh secara perlahan dan mandiri. Ini adalah tahun kedua di mana sekolah yang terletak di perkampungan Fajarmataram, Kecamatan Seputihmataram, mengikuti ANBK bagi para siswa mereka.
“Meskipun sekolah kami masih muda dan belum memiliki alumni, kami terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Hasil ANBK pada setiap sekolah memengaruhi laporan pendidikan sekolah itu sendiri dan bukan nilai rapor peserta didik,” kata Kepala SD Muhammadiyah Seputih Mataram, Eis Sumiyati.
Penilaian dalam ANBK melibatkan tiga instrumen, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), survei karakter, dan survei lingkungan belajar. AKM digunakan untuk mengukur kemampuan literasi dan numerasi peserta didik.
Sekolah ini memilih melaksanakan ANBK secara daring pada 23-24 Oktober 2023. Meskipun ada kekhawatiran bahwa aplikasi mereka mungkin mengalami gangguan karena diakses serentak di seluruh Indonesia, hingga saat ini mereka belum mengalami masalah yang signifikan.
Pelaksanaan ANBK dilakukan dengan mode daring dan memerlukan bandwidth internet yang cukup besar. Sekolah telah mengandalkan jaringan Wi-Fi serta tethering dari ponsel untuk memenuhi kebutuhan ini.
Dalam ANBK tahun ini, peserta didik kelas V tahun ajaran 2023/2024 berjumlah 22 orang, dibagi menjadi tiga sesi karena terbatasnya sarana dan prasarana. Sekolah hanya memiliki sembilan laptop, yang digunakan untuk komputer proktor serta perangkat client peserta.
Meskipun sekolah ini masih terbatas dalam sumber daya teknologi, mereka berupaya keras untuk memberikan yang terbaik bagi siswa-siswa mereka. Mereka tetap memprioritaskan pengadaan laptop setiap tahun meskipun belum menerima bantuan dari pemerintah.
Salah satu wali murid, Eko, sangat mendukung upaya sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan meskipun dengan keterbatasan sarana dan prasarana. Meski sekolah ini relatif baru, mereka telah menunjukkan kemampuan bersaing dengan sekolah lain yang telah berdiri lebih lama.
“Kami akan terus mendukung program-program sekolah demi kebaikan anak-anak kami. Sekolah ini mungkin terbatas dalam hal fasilitas, tetapi mereka terus berupaya memberikan yang terbaik untuk anak-anak kami. Banyak prestasi telah diraih oleh anak-anak kami di SD Muhammadiyah ini, meskipun sekolah ini baru berdiri dan berlokasi di perkampungan,” kata Eko.
Deni Zulniyadi