Mesuji (Lampost.co) — Harga daging sapi di Kabupaten Mesuji bertahan diangka Rp130 ribu per kg. Harga tersebut stabil sejak awal bulan dan tidak terpengaruh merebaknya menyakit Lumpy Skin Disease (LSD).
“Pasokan daging sapi hingga saat ini masih banyak,” kata Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Mesuji, Eka Apriyanto, Senin, 29 Mei 2023.
Dinas Pertanian Kabupaten Mesuji memastikan sapi yang terkena virus LSD masih layak dikonsumsi. “Di Mesuji hanya ada 9 kasus LSD yang terkonfirmasi. LSD sendiri hanya menyerang kulit. Dagingnya masih layak untuk dikonsumsi. Namun untuk kulitnya jangan dikonsumsi,” kata Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian Mesuji, Joni Hendri.
Terpisah, Ardian, warga Mesuji mengatakan masyarakat tidak ragu untuk membeli daging sapi. “Kan kami makan dagingnya, tidak kulitnya. Dinas pertanian juga pastikan ini masih bisa dikonsumsi tanpa ada efek samping apapun untuk yang mengkonsumsi,” kata dia.
Vaksin Habis
Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian Mesuji, Joni Hendri mengatakan 500 dosis vaksin LSD yang diterima Pemkab Mesuji sudah habis. Vaksin disalurkan kepada wilayah yang menjadi lumbung sapi di Mesuji seperti Kecamatan Tanjung Raya dan Way Serdang.
“Sepertinya vaksin LSD itu masih terbatas dan kami laksanakan sesuai dengan yang didistribusikan Dinas Pertanian Provinsi. Vaksin yang ada ini kami nilai belum cukup dengan banyaknya populasi sapi di Mesuji,” kata dia.
Tercatat, jumlah sapi di Mesuji per 31 Desember 2022 lalu sebanyak 9.629 ekor. “Sampai saat ini kami pastikan hanya ada 9 sapi yang sudah terkena LSD di Mesuji. 9 sapi itu sudah kami cek dan sudah diambil sampelnya oleh Balai Veteriner Lampung,” kata dia.
Endro, peternak sapi asal Way Serdang berharap vaksin dapat ditambah untuk sapi peternak. “Kalau tidak di vaksin, kami takut tertular. Inilah satu satunya ternak kami pak, bagaimana jika sapi itu penyakitan. Sekalipun masih bisa dijual, tapi harga pasti jauh merosot,” kata dia.
Deni Zulniyadi