Jakarta (Lampost.co) — Kepala Program Magang dan Studi Independen (MSIB) Kemendikbudristek, Wachyu Hari Haji, menyebutkan rata-rata lulusan sarjana Indonesia menjadi pengangguran selama empat bulan setelah lulus. Waktu tersebut dinilai cukup melelahkan buat lulusan S1 hingga akhirnya mendapatkan pekerjaan.
“Ini berdasarkan survei nasional yang kami lakukan,” kata Kepala Program MSIB Kemendikbudristek, Wachyu Hari Haji, dikutip dari YouTube Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Senin, 13 November 2023.
Menurutnya, masa tersebut cukup membosankan bagi mahasiswa hingga cenderung khawatir karena harus menunggu selama itu untuk bekerja.
“Bulan pertama setelah lulus masih euforia. Tapi, bulan kedua mulai ditanya kerja di mana? Bulan ketiga orang tua bertanya kok enggak kerja-kerja. Pada bulan keempat baru bisa bernapas lega, itu juga kalau sudah dapat pekerjaan,” ujarnya.
Dia menilai, sebagian lulusan sarjana Indonesia tidak memiliki keterampilan relevan dengan dunia kerja. Hal itu karena mahasiswa tidak magang pada bidang yang sesuai dengan program studi semasa kuliah.
Sementara, mahasiswa yang mengikuti program magang bisa memiliki kompetensi yang baik dan mendapatkan pekerjaan dalam waktu 1,1 bulan setelah lulus.
Sebab, mahasiswa magang akan mendapatkan tambahan kemampuan dari yang tidak didapatkan di dalam kampus. “Mereka jadi tahu dunia kerja dan dapat memenuhi kompetensinya,” kata dia.
Effran Kurniawan