Gunung Sugih (Lampost.co) — Masyarakat kampung Notoharjo, Kecamatan Trimurjo, meminta Pemkab Lampung Tengah evakuasi serta lakukan pengobatan pada Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) yang tinggal diwilayah setempat.
“Tingkah lakunya bikin orang khawatir, terlebih kalau pas kumat marah gak jelas, mondar mandir di Kampung membawa barang apa saja yang di temukan dijalan, tak terkecuali warung milik tetangga barang dagangan juga turut dibawa,” keluh Parniati ibunda Obi Juansyah (ODGJ), Senin 20 November 2023.
Ia menceritakan bahwa Obi saat ini berumur (26) mengalami gangguan jiwa sejak setahun lalu, kondisinya semakin terus semakin memburuk, perbuatan sangat mencemaskan dan menganggu kenyamanan masyarakat juga sudah berlangsung dua bulan terakhir.
“Kalau hanya mengambil makanan di warung bisa diganti dengan uang, tetapi yang kami takutkan kalau Obi mengamuk melukai orang,” ungkapnya.
Beberapa kali pernah dibawa untuk berobat tetapi hanya sebatas alternatif, untuk pengobatan medis belum pernah di lakukan sebab keterbatasan biaya.
Waktu itu pernah meminta bantuan kepada pihak pemerintah kampung namun hingga kini belum ada kabar lebih lanjut,” kata dia.
Menanggapi persoalan itu, Kepala kampung Notoharjo, Bambang mengatakan bahwa sebenarnya pihak kampung telah merespon dengan cara bola perekaman e-KTP sebagai syarat kelengkapan administrasi, selanjutnya mengajukan rekomendasi BJPS gratis dari dua bulan kemarin, namun hingga saat ini pihak terkait masih menunggu informasi kelanjutan permohonan dari kampung.
“Sudah di respon, bahkan kami telah buatkan yang bersangkutan e-KTP untuk kependudukan kemudian diajukan ke BPJS gratis, tapi sampai sekarang gak jelas progres nya,” kata dia.
Ia berharap pemerintah mau melakukan tindakan secara tegas. “Karena ini bersangkutna dengan kenyamanan masyarakat,” katanya.
Atika Oktaria