Bandar Lampung (Lampost.co)— Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung melalui Dinas Pangan Bandar Lampung menyebutkan fenomena El Nino akan berdampak pada kenaikan harga jual komoditas atau terjadi inflasi.
Guna mengantisipasi hal tersebut, pihaknya telat menyiapkan sejumlah strategi, salah satunya penguatan cadangan pangan. Hal itu disampaikan oleh Plt Kepala Dinas Pangan Kota Bandar Lampung, Mohammad Yusuf.
Ia mengatakan penguatan cadangan pangan dilakukan dengan memberikan bantuan sosial berupa beras yang bertujuan untuk meningkatkan daya beli masyarakat.
“Jadi uang yang seharusnya digunakan untuk membeli beras bisa digunakan untuk membeli keperluan lainnya. Rencananya bantuan diberikan pada Oktober, November, dan Desember 2023,” kata Mohammad Yusuf, Selasa, 22 Agustus 2023.
Lanjutnya, strategi kedua dengan menggelar pasar murah. Program pusat ini direncanakan digelar di kecamatan atau kelurahan pada akhir Agustus 2023.
“Kami hanya mengkoordinir pemasok, surat pengajuan sudah naik ke pimpinan. Direncanakan digelar akhir Agustus,” ujarnya.
Yusuf menambahkan untuk strategi ketiga yakni pihaknya akan melakukan upaya menciptakan menu baru dari sumber pangan lokal. Sehingga akan banyak kreasi keanekaragaman pangan.
“Nanti September akan ada lomba cipta menu. Pesertanya tingkat kecamatan,” jelasnya.
Dan terkahir, pihaknya mendorong kemandirian pangan dengan mengoptimalkan perkarangan rumah untuk menanam sayuran pangan.
“Akan ada bantuan bibit sayuran untuk penguatan kelompok tani pada Oktober,” pungkasnya.
Adapun data ketersediaan bahan pokok Kota Bandar Lampung minggu ketiga bulan Agustus sebagai berikut;
1. Beras ketersediaan 7.900 ton, kebutuhan 7.216 ton, surolus 684 ton. Dengan harga Rp 8.873 per kilogram
2. Jagung ketersediaan 82 ton, kebutuhan 75 ton, surplus 7 ton, dengan harga Rp 9.929 per kilogram.
3. Bawang merah ketersediaan 515 ton, kebutuhan 268 ton, surplus 247 ton dengan harga Rp 24.198 per kilogram.
4. Bawang putih ketersediaan 362 ton, kebutuhan 200 ton, surplus 162 ton dengan harga Rp 35.833 per kilogram.
5. Cabe merah ketersediaan 193 ton, kebutuhan 155 ton, surplus 38 ton dengan harga Rp 30.906 per kilogram.
6. Cabe rawit ketersediaan 312 ton, kebutuhan 272 ton, surplus 39 ton dengan harga Rp 38.875.
7. Daging sapi ketersediaan 247 ton, kebutuhan 206 ton surplus 41 ton dengan harga Rp 119.125 per kilogram
8. Daging ayam ketersediaan 650 ton, kebutuhan 531 ton, surplus 119 ton dengan harga Rp 34.156 per kilogram.
9. Telur ayam ketersediaan 214 ton, kebutuhan 122 ton, surplus 93 ton dengan harga 27.142 per kilogram.
10. Gula pasir ketersediaan 621 ton, kebutuhan 539 ton, surplus 82 ton dengan harga Rp 13.302 per kilogram
11. Minyak ketersediaan 1.240 ton, kebutuhan 1.151 ton, surplus 89 ton, dengan harga Rp 13.906 per kilogram. (CR1).
Nurjanah