Bandar Lampung (Lampost.co) — Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung mencatat bahwa Nilai Tukar Petani atau NTP pada September 2023 ini sebesar 113,45 atau naik 2,24 persen.
Kepala BPS Provinsi Lampung Atas Parlindungan Lubis mengatakan, NTP adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib). NTP merupakan salah satu indikator untuk menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
“NTP Provinsi Lampung September 2023 sebesar 113,45 atau naik 2,24 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Peningkatan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) mengalami kenaikan sebesar 2,66 persen dan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) yang naik sebesar 0,41 persen,” kata dia melalui keterangan resmi, Senin, 2 Oktober 2023.
NTP Provinsi Lampung September 2023 untuk masing-masing subsektor, tercatat Subsektor padi dan palawija (NTP-P) 107,42, hortikultura (NTP-H) 114,79, tanaman perkebunan rakyat (NTP-Pr) 124,87, peternakan (NTP-Pt) 99,33, perikanan tangkap 112,71, dan perikanan budidaya 99,30.
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Lampung September 2023 sebesar 114,47 atau naik 2,46 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.
Sementara untuk harga Gabah Kering Giling (GKG), harga gabah di tingkat petani pada September berada pada harga Rp7.194,44 per kg. Harga tertinggi mencapai Rp7.650,00 per kg pada gabah kualitas GKG dengan Varietas IR-46 yang terdapat di Kecamatan Sragi, Kabupaten Lampung Selatan.
Sedangkan harga gabah terendah mencapai Rp6.600,00 per kg pada gabah kualitas GKG dengan Varietas Ciherang terdapat di Kecamatan Gading Rejo, Kabupaten Pringsewu.
Survei harga produsen gabah mencatat 44 observasi dengan kelompok gabah Gabah Kering Giling (GKG) sebanyak 27 observasi 61,36 persen, kualitas Gabah Kering Panen (GKP) sebanyak 13 observasi 29,55 persen, dan luar kualitas sebanyak 4 observasi 9,09 persen.
“Di tingkat penggilingan, harga gabah tertinggi Rp7.775,00 per kg pada gabah kualitas GKG dengan Varietas IR-46 yang terdapat di Kecamatan Sragi, Kabupaten Lampung Selatan. Sedangkan harga gabah terendah kelompok kualitas GKG yaitu Rp6.650,00 per kg dengan Varietas Ciherang terdapat di Kecamatan Gading Rejo, Kabupaten Pringsewu. Harga tersebut diatas HPP yaitu Rp6.200,00 per kg,” ungkapnya.
Harga gabah di tingkat petani kualitas GKG naik pada September 2023. Kenaikan rata-rata harga kelompok kualitas GKG di tingkat petani sebesar 6,52 persen dari Rp6.754,17 per kg menjadi Rp7.194,44 per kg. Sementara itu, dengan kelompok kualitas yang sama, harga gabah di tingkat penggilingan naik sebesar 6,08 persen dari Rp6.893,75 per kg menjadi Rp7.312,96 per kg.
Harga Beras
BPS juga mencatat, selama September 2023, survei harga beras di penggilingan mencatat 21 observasi yang terdapat di lima kabupaten terpilih. Berdasarkan kualitas beras, observasi dilakukan pada beras kualitas premium dan medium dengan jenis beras yang diperjualbelikan didominasi oleh Ciherang.
Harga beras tertinggi di tingkat penggilingan mencapai Rp14.000,00 per kg untuk kualitas premium. Sementara itu, harga beras terendah yang diperjualbelikan bulan ini mencapai harga Rp11.500,00 per kg untuk beras kualitas medium.
Rata-rata harga beras tingkat penggilingan kualitas premium mengalami kenaikan sebesar 12,43 persen. Sementara itu harga beras tingkat penggilingan kualitas medium mengalami kenaikan sebesar 13,08 persen.
Ricky Marly