Bandar Lampung (Lampost.co)–Pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Lingkungan Hidup Lampung mengajak semua pihak berkomitmen meningkatkan jumlah dan optimalisasi fungsi bank sampah untuk menjaga lingkungan lewat program Nonahelix.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Lampung, Emilia Kusumawati, mengatakan jumlah sampah di Provinsi Lampung terus meningkat setiap tahun.
Selama 2022, sampah yang dihasilkan Provinsi Lampung mencapai 1,64 juta ton atau 4.515 ton per hari. Jumlah timbunan sampah itu meningkat dibandingkan tahun 2021 sebesar 1,62 juta ton. Sementara pada 2020 sebanyak 1,63 juta ton, meningkat dibandingkan 2019 sejumlah 1,46 juta ton.
“Dibutuhkan penanganan sampah yang baik dan berkelanjutan merupakan kunci untuk mengatasi masalah sampah,” kata Emilia saat menjadi keynote speaker seminar dan workshop “Berbagi Peran Nonahelix Berbasis Kewilayahan Dalam Penanganan Sampah Dari Sumbernya” di Hotel Nusantara Syariah, Bandar Lampung, Kamis, 16 November 2023.
Nonahelix adalah pendekatan untuk mengajak seluruh stake holders bersama-sama mengelola sampah. Para narasumber dalam seminar tersebut yaitu Ketua TP PKK Metro Silfia Naharani Wahdi, Head of Corporate Affairs CCEP Indonesia Dhedy Adi Nugroho, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Metro Yerri Noer Kartiko, dan Redaktur Pendidikan Lampung Post Delima Natalia Napitupulu. Seminar dimoderatori oleh Ketua Yayasan Rumah Inspirasi Sahabat Gajah Asrian Hendi Caya.
Dalam pemaparannya, Emilia mengatakan salah satu solusi atas masalah sampah tersebut adalah keberadaan bank sampah yang tersebar di berbagai titik di Lampung. Ia berharap forum bank sampah yang ada di semua kabupaten/kota bisa bergerak optimal.
Menurutnya, forum bank sampah dapat membina masyarakat supaya aktif mengelola sampah mulai dari rumah tangga. “Karena kalau hanya bergantung pada pemerintah, akan sulit untuk sistem keberlanjutan. Karena itu, konsep nonahelix amat tepat yang melibatkan sembilan pihak antara lain yakni pemerintah, perusahaan swasta, akademisi, LSM, masyarakat, mahasiswa, dan media,” ujarnya.
Berdasar konsep tersebut, semua pihak bergerak dan meyosialisasikan pentingnya memilah sampah kepada masyarakat. “Harapannya, satu desa satu bank sampah. Idealnya seperti itu,” kata dia.
Senada, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Metro, Silfia Naharani Wahdi mengatakan semua pihak harus berkomitmen bahwa sampah merupakan masalah bersama. “Tentu ini butuh komitmen besar dalam beraksi mengelola sampah menjadi berkah, bernilai ekonomis,” ujarnya. Menurut dia, ada kaitan erat antara pengelolaan sampah dengan tingkat stunting dan ketahanan pangan.
“Alhamdulillah, angka stunting di Metro sudah sekitar 10%, berada di bawah nasional. Semoga akan semakin baik seiring dengan penanganan sampah yang lebih baik,” ujarnya. Menurut dia, PKK bermitra dan membantu pemerintah menyelesaikan berbagai masalah kesehatan dan lingkungan.
Daur Ulang
Sementara, Head of Corporate Affairs CCEF Indonesia, Dhedy Adi Nugroho menjelaskan upaya yang dilakukan pihaknya dalam mengurangi jumlah sampah plastik. “Kami berupaya mengolah kembali botol kemasan minuman yang sudah dijual untuk menjadi botol baru daur ulang yang aman untuk kembali digunakan kembali,” kata dia. Dhedy menyatakan komitmen CCEF dalam menjaga lingkungan.
Dari sisi media, Redaktur Lampung Post Delima Natalia Napitupulu dalam pemaparannya mengatakan bahwa salah satu faktor penting yang dapat mendukung keberhasilan penanganan sampah adalah peran media. Dengan meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat, mendorong partisipasi masyarakat, dan mengembangkan solusi inovatif, media dapat membantu mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan bagi semua.
“Sebagai lembaga ekonomi Lampung Post berupaya go green melalui produk e-paper Lampungpost.id. Kegiatan seminar hari ini juga menjadi bukti Lampung Post peduli dan aktif mengkampanyekan program pengelolaan sampah,” ujarya.
Sementara Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Metro Yerri Noer Kartiko menjelaskan bahwa Metro aktif menggelar razia sampah. “Tadi kami razia warga yang buang sampah sembarangan. Kami pantau sejak subuh. Yang kedapatan buang sampah di jalanan, langsung kami denda sesuai perda,” ujarnya.
Kegiatan itu merupakan salah satu cara pemerintah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Sri Agustina