Pesisir Barat (lampost.co)—Usai pengumuman penetapan Daftar Calon Tetap (DCT) yang digelar KPU Pesisir Barat, Lembaga Lampung Demokracy Studies (LDS) menemukan terdapat partai politik yang tidak memenuhi kuota keterwakilan perempuan.
Koordinator LDS Pesisir Barat, Heri Kiswanto mengatakan berdasarkan hasil penelusuran cepat, acak dan pencermatan pihaknya menemukan ada daerah pemilihan (Dapil) keterwakilan perempuannya di bawah 30 persen.
“Kami menemukan setidaknya ada satu dapil yang keterwakilan perempuannya di bawah 30 persen,” kata Heri, Minggu, 5 November 2023.
Menurutnya jika ada parpol tidak memenuhi keterwakilan perempuan paling sedikit 30 persen dalam daftar caleg, maka Partai tersebut akan didiskualifikasi kepesertaan pemilu dari dapil tersebut.
“Tentu ini sangat ironis, KPU justru menjadi aktor pelemahan keterwakilan perempuan dalam politik” kata Heri.
Jika hal tersebut dibiarkan dikhawatirkan akan berdampak panjang, sebab tidak sesuai dengan yang diperintahkan Undang-Undang.
Kondisi tersebut juga bisa diartikan menutup publik untuk mendukung calon perempuan.
“Perempuan itu penting dalam pengambilan keputusan, karena segala macam perspektif perempuan perlu diakomodir sebaik-baiknya,” tandasnya.
Sementara itu KPU Pesisir Barat telah mengumumkan Daftar Calon Tetap (DCT) legislatif Pemilu 2024.Pengumuman tersebut tertuang dalam surat pengumuman Nomor 458/PL.01.5-PU/1813/2023 tentang DCT anggota DPRD Pesisir Barat dalam Pemilu 2024.
Dari pengumuman tersebut diketahui sebanyak 245 calon legislatif dari partai politik dinyatakan memenuhi syarat.
Sedangkan satu bakal calon Legislatif dari Partai Gerindra dinyatakan tidak memenuhi syarat.
Ketua KPU Pesisir Barat, Marlini mengatakan sebelum DCT tersebut diumumkan pihaknya terlebih dahulu menggelar rapat pleno penetapan DCT.
“Berdasarkan rapat pleno penetapan ada 245 Caleg yang dinyatakan memenuhi syarat dari 12 Partai Politik,”kata Marlini, Minggu,5 Oktober 2023.
Dikatakannya, dari 12 Parpol peserta Pemilu 2024 di Pesisir Barat semuanya dinyatakan memenuhi syarat keterwakilan perempuan.
Marlini kemudian merinci komposisi jumlah caleg dari masing-masing parpol tersebut.
Pertama Caleg dari Partai PKB sebanyak 25 calon dengan rincian 16 calon laki-laki dan sembilan calon perempuan. Dengan jumlah keterwakilan perempuan 36 persen.
Lalu, Partai Gerindra jumlah keterwakilan perempuan 37,5 persen dengan rincian 10 laki-laki dan enam perempuan. Kemudian, PDIP jumlah keterwakilan perempuan sebanyak 40 persen dengan rincian 15 calon laki-laki dan 10 perempuan.
Partai Golkar 24 calon atau 15 laki dan sembilan perempuan, jumlah persentase keterwakilan perempuan sebanyak 37,5 persen.
Sedangkan Partai Nasdem sebanyak 25 calon dengan rincian 16 laki-laki dan sembilan perempuan.
“Untuk Partai Gelora sebanyak 4 calon dengan rincian dua laki dan dua perempuan,” bebernya.
Selanjutnya, Partai PKS sebanyak 19 Calon dengan rincian 11 laki dan delapan perempuan, dengan presentase keterwakilan perempuan sebanyak 42 persen.
Lalu, Partai PAN 23 calon dengan rincian 15 laki dan 8 perempuan, dengan presentase keterwakilan perempuan sebanyak 34,78 persen.
Kemudian, Partai PBB jumlah keterwakilan perempuan sebanyak 44,44 persen dengan calon sebanyak 9 orang.
“Untuk Partai Demokrat keterwakilan perempuan 44 persen, partai Perindo jumlah keterwakilan perempuan 32 persen dan jumlah keterwakilan perempuan 32 persen,” kata dia.
Nurjanah