Bandar Lampung (Lampost.co) — Jajaran Polsek Tanjungkarang Barat mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) dan pencurian rumah kosong selama ditinggal pemiliknya mudik Idulfitri 1444 Hijriah.
Antisipasi kejahatan selama mudik di bulan suci Ramadan polisi akan bekerja sama dengan Linmas, RT dan Bhabinsa.
Kapolsek Tanjungkarang Barat Kompol Mujiono mengatakan, pihaknya akan melakukan patroli selama dua puluh empat jam diwilayah hukum Polsek Kedaton.
“Mobil patroli tidak boleh berada di Mapolsek harus selalu di luar, dan siap datang jika ada gangguan Kamtibmas terutama patroli ditempat rumah yang ditinggal penghuni mudik,” katanya dalam acara Jumat Curhat di Kelurahan Sukajawa, Jumat, 14 April 2023.
Lapor Pamong
Selain itu, ia mengimbau kepada masyarakat yang ingin pergi mudik untuk segera laporan kepada pamong setempat dan ujung tombak Polisi yaitu Bhabinkamtibmas.
Agar selama dia pergi mudik rumahnya bisa dikontrol oleh aparat penegak hukum (aph) dan pamong setempat. “Minimal di laporan dengan ujung tombak kita Bhabinkamtibmas, biar bisa selalu di kontrol berapa hari mudik keluar kota, karena di Tanjungkarang Barat ini banyak pendatang dari luar daerah,” kata dia.
Selain itu, ia berharap agar pamong dan Bhabinkamtibmas mendata penghuni kos-kosan maupun kontrakan dari mana asalnya dan apa keperluan selama di Bandar Lampung.
Sebab beberapa hari sebelumnya Polresta Bandar Lampung meringkus lima tersangka pencurian dengan modus pecah kaca ternyata asal Sumatera Selatan. “Mereka mengontrak di Bandar Lampung dan selama disini melakukan kejahatan salahsatu pencurian pecah kaca yang rugikan korban delapan ratus juta,” kata dia.
Terlebih kenakalan remaja seperti perang sarung dan tawuran geng motor yang perlu diantisipasi. Selama bulan ramadan ini Polsek Tanjungkarang Barat sudah menetapkan enam orang remaja jadi tersangka kasus tawuran geng motor.
Pendataan
Lurah Sukajawa Rudi mengatakan pihaknya sudah mulai melakukan pendataan terhadap warga yang ingin mudik dan penghuni kos-kosan serta kontrakan di Sukajawa. “Kendala kita ini kadang pemilik Kosan berada di luar daerah dan sulit di hubungi,” kata dia.
Warga RT 6 Abdul Muis mengatakan, belum lama ini tawuran geng motor terjadi di lingkungan nya dan itu sangat meresahkan masyarakat terlebih mereka menggunakan senjata tajam dan knalpot bising. “Tawuran geng motor ini yang sangat meresahkan terutama di lingkungan kita padat penduduk, setelah di telusuri anak-anak itu bukan warga kami dari luar,” kata dia.
Deni Zulniyadi