Pesawaran (Lampost.co) — Pemerintah Kabupaten Pesawaran pada tahun ini akan melakukan peremajaan ratusan hektare tanaman kakao yang menjadi komoditas unggulan di Bumi Andan Jejama.
Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona mengatakan, komoditas unggulan kabupaten setempat merupakan dari sektor perkebunan, salah satunya tanaman kakao dengan luas areal 25.829 hektare dan merupakan luasan areal kakao terbesar se-Provinsi Lampung.
“Meskipun unggulan, namun ada kendala yang dihadapi oleh para petani kakao di tempat kita ini. Permasalahan utama yang dihadapi oleh petani perkebunan saat ini adalah rendahnya kualitas produksi perkebunan, akibat dari usia tanaman kakao yang sudah tua, sehingga perlu dilakukan peremajaan tanaman kakao,” ujarnya saat penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Provinsi Lampung, Senin, 25 September 2023.
Harga Kakao di Lampung Barat Capai Rp40 Ribu/Kg
Dirinya mengatakan, dengan adanya peremajaan tanaman kakao, diharapkan produksi kakao dapat optimal dan berdampak pula terhadap nilai ekonomi komoditas kakao.
“Peremajaan kakao tahun 2023 ini akan kita lakukan seluas 100 hektare yang tersebar di Kecamatan Gedongtataan, Teluk Pandan, Way Ratai, Way Lima, Kedondong, Padang Cermin, Marga Punduh, Punduh Pidada, dan Negeri Katon. Peremajaan kakao ini merupakan program berkelanjutan dari tahun-tahun sebelumnya yaitu peremajaan kakao 100 hektare pada tahun 2022 dan peremajaan kakao 300 hektare pada tahun 2021,” ujar dia.
Produktivitas Kakao Lampung diharapkan Terbesar Nasional
Sementara itu, Kepala BPP Provinsi Lampung, Abdul Roni Angkat mengatakan, kedatangan di Kabupaten Pesawaran untuk meningkatkan sektor pertanian yang ada di Bumi Andan Jejama.
“Tak hanya dari kementerian pusat saja yang ikut men-support ini, tetapi ada dari pihak swasta dan dari kawan-kawan penyuluh pertanian. Jadi kita bersama-sama tunjukkan bahwa Kabupaten Pesawaran ini merupakan penghasil kakao nomor satu di Lampung,” ujarnya.
Ricky Marly