Pesisir Barat (lampost.co)— Ida (35), warga Pekon Walur, Kecamatan Krui Selatan, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, berhasil mengembangkan usaha keripik tangkil. Usaha ini telah ditekuninya selama bertahun-tahun.
Ida mengatakan, usaha keripik tangkil ini bermula saat melihat banyaknya pohon tangkil di wilayahnya. Pohon tangkil merupakan salah satu tanaman pangan yang banyak ditanam di wilayah Pesisir Barat.
“Sudah lama saya dan keluarga buat ini, tetapi kalau waktunya sudah berapa tahun saya agak lupa. Gak terus menerus buatnya karena tergantung tersedia gak biji tangkilnya. Kalau sekarang masih banyak tersedia,” kata Ida kepada Lampung Post, Senin, 13 November 2023.
Dalam membuat keripik tangkil, Ida menggunakan cara yang sederhana. Pertama, biji tangkil digoreng menggunakan pasir pada tungku kayu bakar. Setelah matang, biji tangkil dipecah kulitnya menggunakan botol. Kemudian, biji tangkil dipukul sehingga menjadi lebar. Setelah itu, biji tangkil dijemur hingga kering.
Ida membeli biji tangkil dari para warga pemilik kebun tangkil di sekitar wilayahnya. Harga biji tangkil saat ini sekitar Rp15.000 per kilogram. Keripik tangkil yang sudah jadi dijualnya dengan harga Rp70.000 per kilogram.
Pembeli keripik tangkil buatan Ida rata-rata adalah pengecer yang akan menjualnya kembali di pasar-pasar. Dalam empat hari, Ida bisa membuat sekitar 20 kilogram keripik tangkil.
Hasil dari usahanya ini, selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, juga untuk berbagai keperluan, termasuk biaya sekolah anaknya.
Ida berharap, pemerintah dapat membantu usahanya tersebut. Ia berharap mendapatkan bantuan peralatan yang bagus atau memadai untuk memperlancar usahanya, termasuk bantuan dana untuk mengembangkan usahanya.
“Kalau ada bantuan dari pemerintah, saya bisa mengembangkan usaha ini lebih besar lagi. Bisa menambah pekerja dan bisa meningkatkan produksi,” kata Ida.
Nurjanah