Kotaagung (Lampost.co)–Dinas Kesehatan Tanggamus menghimbau masyarakat meningkatkan tindakan pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M plus. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan kasus demam berdarah dengue (DBD) menjelang musim penghujan.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Tanggamus, Bambang Sutejo mengatakan bahwa telah menyurati seluruh puskesmas agar meningkatkan sosialisasi 3M Plus kepada warga sekitar. Agar warga mengerti apa yang dimaksud dengan 3M Plus tersebut.
“Caranya dengan 3M yaitu menguras, menutup dan mendaur ulang barang barang bekas yang dapat menampung air pada saat hujan,” kata dia kepada Lampost.co saat ditemui di kantornya pada Kamis, 9 November 2023.
Bambang menuturkan, barang-barang bekas tersebut berpotensial menjadi tempat perindukan nyamuk aedes aegypti sebagai vektor penular penyakit demam berdarah. Untuk itu, puskesmas akan berkoordinasi dengan camat dan aparat pekon dalam kegiatan pemberantasan sarang nyamuk.
“Kegiatan ini harus dilakasanakan secara rutin dan berkesinambungan atau terus menerus, salah satunya melalui kegiatan Jumat Bersih. Selain itu, meningkatkan peran serta masyarakat dengan kegiatan gerakan satu rumah satu jumantik,” ujarnya.\
Bambang menambahkan, Dinas Kesehatan telah menyiapkan logistik penanggulangan DBD berupa Larvasida dan insektisida untuk kegiatan abatisasi dan penyemprotan atau fogging focus di wilayah puskesmas yg ditemukan kasus DBD.
Ia mengungkapkan, terdapat 124 kasus DBD hingga November 2023. Dari data yang ada, kasus DBD tahun 2022 berjumlah 212 kasus. Dia berharap dengan upaya upaya yang dilakukan dapat menekan penambahan kasus di Tanggamus.
“Pada tahun 2023 kasus DBD tertinggi terjadi pada bulan Maret 20 kasus dan kasus demam berdarah dengue di Kecamatan Kotaagung menjadi kasus DBD terbanyak di Tanggamus yaitu 28 kasus,” ungkapnya.
Putri Purnama