Bandar Lampung (Lampost.co) — Perum Bulog Lampung menjamin ketersediaan beras akan tercukupi hingga pekan kedua September 2023.
Pelaksana tugas (Plt) Perum Bulog Lampung Nurman Susilo, mengatakan pihaknya terus memantau ketersediaan dan stok pangan terutama beras.
“Cadangan beras sampai pekan kedua September 2023 ada 28.936 ton,” ujar Nurman, Minggu, 10 September 2023.
Pihaknya juga terus berupaya menekan harga beras yang melonjak dengan membanjiri komoditas tersebut di pasar lewat operasi pasar.
“Total dari Januari sampai awal September ada 19.000 ton lebih untuk menjaga harga. Petugas terus membanjiri pasar supaya harga tidak terlalu naik,” kata dia.
Dia memastikan program SPHP itu tidak mengganggu jumlah ketersediaan beras. Sebab, pada pelaksanannya di lapangan setiap sampai akhir Desember Bulog menggelontorkan beras sekitar 2.000 ton ke pasar.
“Harga beras saat ini masih cukup tinggi sehingga Bulog mempersiapkan 8.000 ton di sebar ke pasar. Setiap bulannya 2.000 ton mulai sejak September sampai Desember,” katanya.
Pihaknya juga memperhatikan kondisi harga beras di pasar saat ini terjadi kenaikan harga dari Rp12 ribu menjadi Rp14 ribu per kg.
“Kami masuk ke 79 pasar dengan 244 toko se Lampung,” ujar dia.
Pasar di Pesawaran Jual Beras Bulog
Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Pesawaran mengantisipasi kenaikan harga beras di masyarakat.
Kepala DKP Pesawaran, Hendra Sulistianto, mengatakan kenaikan harga beras karena gabah yang tersedia sedikit. Sehingga membuat produksi beras yang memasok ke pedagang makin tinggi.
“Kami turun ke lapangan, ada beberapa pasar yang cek langsung kesana, seperti di Pasar Kedondong, Gedongtataan, dan Padang Cermin. Memang ada kenaikan berkisar Rp1.000 sampai Rp2.000 per kilogram,” ujar Hendra, Minggu, 10 September 2023.
Untuk membantu masyarakat, pihaknya mendata beberapa pedagang untuk mengambil beras dari bulog dan dijual kembali ke masyarakat dengan harga lebih murah.
“Konsepnya pedagang diberikan kuota dua ton per minggu dengan beras jenis SPHP dari bulog. Itu dijual kembali ke masyarakat dengan harga jauh lebih murah,” ujar dia.
Hal itu sudah dikoordinasikan dengan Bulog. Sementara ini, baru ada 15 pedagang yang ditawarkan untuk menjual beras dari Bulog. Hal itu diharapkan dapat membantu kebutuhan pangan masyarakat. “Kalau berhasil akan dilakukan ke pedagang lain,” katanya.
Effran Kurniawan