Krui (Lampost.co)–Lapangan bola voli di Pekon Labuhan Pulau Pisang, Pesisir Barat rusak meski baru diresmikan pada September 2023. Warga menduga pengerjaan proyek lapangan yang menelan anggaran dana desa Rp70 juta itu tidak sesuai aturan.
Salah satu warga Pulau Pisang, NG mengatakan bahwa kerusakan ada pada lantai lapangan yang mulai pecah-pecah. Diduga pengerjaannya tidak sesuai standar mutu pembuatan lapangan olahraga.
Ia meminta kepada seluruh pihak yang memiliki kapasitas untuk melakukan audit terhadap pengerjaan lapangan voli tersebut. Terlebih dalam pengerjaannya, masyarakat sekitar tidak pernah dilibatkan.
Menanggapi keluhan warganya, Peratin Pekon Labuhan Arzak Halim mengatakan bahwa pembangunan lapangan itu menggunakan dana desa tahun 2023. Menurutnya kerusakan pada lantai lapangan tidak parah dan akan segera diperbaiki.
“Rusak itu hanya terkelupas plesterannya dari pertemuan mal, hanya itu saja, akan kami perbaiki. Anggarannya Rp70 juta keseluruhan termasuk bola, net, termasuk pengadaan bagi ukuran lapangan 10 x 20 meter,” kata dia.
Arzak mengatakan bahwa rusaknya lantai lapangan disebabkan adanya kesalahan dalam pemasangan. Saat itu bagian lapangan dibuat per bagian atau per kotak, agar tidak mudah patah.
Namun mengenai masyarakat sekitar yang tak dilibatkan, menurut Arzak itu merupakan informasi tidak benar. Sebab menurutnya ada beberapa warga yang diberdayakan saat pembangunan lapangan voli itu.
“Yang bekerja memang mereka yang tadinya menggarap atau membuat jalan lingkar Pulau Pisang, mereka sudah profesional mereka dari Pringsewu. Tetapi ada juga masyarakat pulau pisang untuk bagian air dan lain lain, ojeknya juga, ya nggak semua,” katanya.
Putri Purnama